BALIKPAPAN – Warga Kota Balikpapan kini dapat menikmati layanan transportasi publik Balikpapan City Trans (BCT) tanpa dikenakan biaya hingga tahun 2027. Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perhubungan memastikan bahwa program ini akan berlangsung selama tiga tahun, sebagai bagian dari kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam skema Buy The Service (BTS).
Skema BTS memungkinkan layanan transportasi disubsidi penuh oleh pemerintah pusat, sehingga masyarakat hanya perlu membawa kartu uang elektronik (e-money) saat menaiki armada BCT. Meskipun sistem pembayaran dengan kartu tetap diberlakukan, namun tarif layanan ditetapkan Rp0 alias gratis.
“Tarif sebenarnya sudah ditentukan, tapi pelaksanaannya masih menunggu konfirmasi dari Dirjen Hubdat. Untuk sekarang, warga cukup gunakan e-money dan bisa naik secara gratis,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan, Muhammad Fadli Pathurrahman, Jumat (04/07/2025).
Hingga saat ini, armada BCT melayani dua rute utama. Koridor A menghubungkan Pelabuhan Semayang dengan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan. Sementara Koridor B melayani rute Terminal Batu Ampar menuju Jalan Ahmad Yani, serta jalur alternatif melalui MT Haryono. Kedua koridor tersebut dirancang untuk mendukung mobilitas masyarakat secara lebih efisien, terutama di kawasan dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi.
Fadli menyatakan bahwa Dishub Balikpapan terus mendorong masyarakat agar mulai beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum yang lebih ramah lingkungan dan terorganisasi.
“Transportasi BCT hadir untuk mengurai kemacetan. Maka masyarakat kami ajak untuk mulai beralih dari kendaraan pribadi,” tambahnya.
Program BCT yang dimulai sejak 1 Juni 2024 akan berlangsung hingga 1 Juni 2027. Setelah masa kontrak berakhir, pengelolaan penuh layanan ini akan diserahkan dari Kementerian Perhubungan kepada Pemerintah Kota Balikpapan. Hal tersebut, menurut Fadli, menjadi bagian dari upaya persiapan agar ke depan daerah mampu mengelola moda transportasi publik secara mandiri dan berkelanjutan.
“Maka dari sekarang kita harus bersiap. Tahun 2027 nanti, tanggung jawab pengelolaan akan menjadi milik Pemkot,” tutupnya.
Dengan tersedianya layanan gratis BCT, pemerintah berharap perubahan budaya bertransportasi di Balikpapan dapat terjadi secara bertahap, demi menciptakan kota yang lebih tertib, aman, dan nyaman dalam hal mobilitas harian warganya.[]
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan