SAMARINDA — Kalimantan Timur (Kaltim) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSBK) ke-16, yang akan berlangsung pada 17–20 Juni 2025. Forum berskala internasional ini akan menghadirkan delegasi dari tiga negara serumpun: Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Sarkowi V. Zahry, menilai penunjukan ini bukan sekadar seremoni, melainkan kesempatan strategis untuk memperkuat posisi Kaltim sebagai simpul penting kerja sama subregional di Asia Tenggara. Ia mengajak seluruh pihak terlibat agar menjadikan ajang ini sebagai panggung diplomasi budaya dan penguatan identitas Kalimantan di mata dunia.
“Kita harus berterima kasih atas kepercayaan ini. Kaltim harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal, menjadi tuan rumah yang ramah dan profesional,” ujarnya, Minggu (15/06/2025).
Sarkowi menegaskan bahwa DPRD Kaltim telah memberikan dukungan dari sisi anggaran, setelah sebelumnya sempat muncul wacana pemangkasan dalam pembahasan di Badan Anggaran (Banggar). Namun, setelah diskusi bersama Sekda Kaltim, keputusan itu dibatalkan demi menjaga reputasi daerah.
“Isu pemangkasan akhirnya tidak dilanjutkan karena menyangkut reputasi daerah. Kaltim telah ditetapkan sejak lama sebagai tuan rumah, jadi harus dipersiapkan sebaik mungkin,” jelas politisi Partai Golkar itu.
Selain aspek penyelenggaraan, Sarkowi menyoroti pentingnya menjadikan forum ini sebagai etalase budaya lokal. Ia mendorong agar pelaku seni dan kebudayaan Kaltim diberi ruang tampil secara maksimal dalam rangka memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada dunia.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya implementasi Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan yang telah disahkan dan menjadi satu-satunya di Indonesia saat ini. “Saya yang memimpin pansusnya waktu itu. Sekarang, tinggal kita dorong implementasinya melalui Pergub yang sedang dipercepat,” ucapnya.
Tak hanya itu, Sarkowi menyampaikan bahwa Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah menyetujui alokasi dana sebesar Rp10 miliar untuk mendukung pengembangan sejarah Kutai dan Kaltim. Dana tersebut akan dikelola bersama Dewan Kesenian Kaltim untuk memperkuat konten sejarah dan identitas budaya.
Lebih menggembirakan lagi, Surat Keputusan pendirian Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Kaltim telah diterbitkan. Bagi Sarkowi, hadirnya ISBI akan menjadi tonggak penting dalam menjamin kesinambungan regenerasi seniman daerah dan pelestarian warisan budaya.
“Dengan ISBI, masa depan kebudayaan Kaltim bisa lebih terjamin. Tinggal bagaimana ke depan kita memperkuat alokasi anggaran secara bertahap dan terukur,” pungkasnya. [] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan