KUTAI KARTANEGARA — Budaya sekolah yang peduli terhadap lingkungan tak muncul begitu saja. Di SMP Negeri 2 Tenggarong, semangat itu lahir dari partisipasi aktif siswa dan guru dalam berbagai kegiatan pelestarian alam. Salah satu pencapaian terbaru yang mencerminkan semangat tersebut adalah diraihnya Juara 1 dalam Lomba Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik menjadi barang bernilai ekonomis.
Lomba tersebut digelar dalam rangka Apel Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Lingkungan Hidup. Kegiatan berlangsung di Taman Tanjong pada Minggu (08/06/2025) dan melibatkan berbagai unsur masyarakat serta pelajar dari sejumlah sekolah.
Tiga siswi SMP Negeri 2 Tenggarong—Qori, Jihan Rahidatul, dan Siti Nurjanah—mewakili sekolah dalam lomba daur ulang. Mereka berhasil menciptakan produk kreatif dari limbah plastik yang tak hanya fungsional, tetapi juga memiliki daya jual. Inovasi mereka memikat dewan juri karena menggabungkan nilai estetika, kegunaan, dan pesan edukatif tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Kepala SMP Negeri 2 Tenggarong, Yunus, menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari pembinaan berkelanjutan di sekolah. “Kami sangat mengapresiasi kreativitas dan kepedulian siswa terhadap isu lingkungan. Kemenangan ini bukan hanya membanggakan sekolah, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus mengembangkan pendidikan berbasis lingkungan hidup,” ujarnya.
Keterlibatan guru dalam aksi bersih-bersih di kawasan Taman Tanjong dan Titik Nol Tenggarong turut memperkuat nilai teladan. Mereka tak hanya mendampingi, tetapi juga terlibat langsung dalam aksi pengumpulan sampah plastik, memberikan contoh nyata bagi siswa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolektif dalam membangun kesadaran lingkungan sejak usia dini. Lewat pendekatan edukatif seperti lomba dan kerja nyata di lapangan, nilai-nilai pelestarian alam disisipkan dalam aktivitas belajar-mengajar di sekolah.
Dampak dari keberhasilan ini lebih dari sekadar penghargaan. Komitmen siswa dan guru dalam kegiatan lingkungan menjadikan sekolah sebagai pusat pembentukan karakter hijau di tengah masyarakat. SMP Negeri 2 Tenggarong tidak hanya berhasil mencetak prestasi, tetapi juga menanamkan kebiasaan baik yang menginspirasi sekolah lain untuk melakukan hal serupa.
Dengan dorongan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Dinas Lingkungan Hidup, model kolaborasi semacam ini berpotensi memperkuat budaya peduli lingkungan di dunia pendidikan.[] ADVERTORIAL
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan