Dispar Kukar Buka Panggung Seni Lewat Pojok Kreasi

KUTAI KARTANEGARA – Dukungan nyata terhadap komunitas seni lokal kembali terlihat dalam gelaran rutin Pojok Kreasi yang diadakan Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) di Mal Pelayanan Publik (MPP), Rabu (09/07/2025). Pada kesempatan ini, giliran Sanggar Tari LoonArt Dance Crew asal Kecamatan Loa Kulu yang unjuk kebolehan di hadapan publik.

Penampilan perdana LoonArt di MPP bukan sekadar hiburan, melainkan cermin bagaimana potensi seni dan budaya lokal bisa diberi ruang tampil yang layak. Dengan tarian Berseperah, sanggar yang baru berdiri pada tahun 2023 ini berhasil menarik perhatian pengunjung dan menyampaikan pesan kebersamaan khas tradisi masyarakat Kutai dalam perhelatan Erau.

“Ini pertama kalinya kami tampil di program Pojok Kreasi MPP. Kami sangat bersyukur dan antusias karena diberikan ruang untuk tampil dan memperkenalkan sanggar kami yang baru berdiri pada 2023,” ujar Luspiansyah, pelatih utama LoonArt.

Tarian Berseperah sendiri terinspirasi dari prosesi duduk bersila dan makan bersama dalam acara adat Erau, yang mencerminkan kesederhanaan dan rasa persatuan masyarakat Kutai. Luspiansyah menyebut bahwa sanggar yang ia pimpin kini memiliki sekitar 50 anggota aktif dari berbagai usia, dan latihan rutin dilakukan tiga hingga empat kali dalam sepekan.

Namun, di balik semangat yang mereka tunjukkan, LoonArt masih menghadapi keterbatasan dalam hal pendanaan serta kelengkapan properti pentas.

“Kami butuh dukungan dari pemerintah dan pihak terkait, terutama dalam hal kostum, riasan, dan properti. Saat ini kami juga sedang mengurus Nomor Induk Kesenian (NIK) untuk legalitas sanggar secara formal,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung komunitas seni lokal. Ia menjelaskan bahwa Pojok Kreasi memang dirancang sebagai ruang inklusif untuk menampilkan karya seni dari berbagai sanggar atau komunitas.

“Pojok Kreasi memang kami inisiasi untuk memberikan ruang tampil bagi komunitas seni di Kukar. Setiap hari Rabu, panggung ini terbuka bagi siapa saja yang ingin menampilkan karya seni mereka,” jelas Zikri.

Ia juga menyoroti pentingnya program ini sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif di daerah. Kolaborasi antara pelaku seni dan pemerintah dinilai menjadi kunci dalam membentuk ekosistem budaya yang sehat dan berkelanjutan.

“Kami akan terus membuka peluang, mendukung legalitas, dan memfasilitasi pelaku seni agar terus berkembang. Kami harap LoonArt dan sanggar lainnya bisa memanfaatkan Pojok Kreasi sebagai ruang pertunjukan sekaligus promosi budaya lokal,” pungkasnya.

Dengan partisipasi aktif komunitas seperti LoonArt, program Pojok Kreasi tidak hanya menjadi etalase seni, tetapi juga menjadi penggerak identitas kultural di tengah masyarakat Kukar. Sanggar-sanggar muda kini punya harapan baru untuk berkembang dan dikenal lebih luas melalui dukungan yang nyata dari pemerintah daerah.[] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com