Dispar Kukar Gelar Pelatihan Tingkatkan Pelayanan Wisata

KUTAI KARTANEGARA — Pelatihan pelayanan pelanggan bagi pelaku jasa pariwisata yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) telah resmi berjalan sejak Rabu malam, 10 Juli 2025, bertempat di Hotel Grand Fatma Tenggarong. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata yang melibatkan pengelola dan staf dari berbagai objek wisata di wilayah Kukar.

Pada sesi awal pelatihan, peserta mendapatkan materi bertajuk Manage Quality Service yang dibawakan oleh Yetna, asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Jana Dharma Indonesia. Ridha Patrianta, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, menggarisbawahi bahwa pelayanan pelanggan mencakup lebih dari aspek teknis saja. Menurut Ridha, dimensi psikologis dan emosional menjadi unsur penting yang membentuk kesan wisatawan terhadap sebuah destinasi.

Ridha menyampaikan bahwa inti materi pelatihan menekankan pentingnya memahami kebutuhan dan ekspektasi pelanggan secara mendalam. “Dalam dunia pariwisata, wisatawan tidak hanya mencari keindahan suatu tempat, tetapi juga pengalaman yang membuat mereka merasa aman, dihargai, dan diterima,” ujar Ridha saat ditemui di Tenggarong, Jumat (11/07/2025). Ia menambahkan, “Ketika wisatawan merasa tidak diperhatikan atau dilayani dengan buruk, seindah apa pun objek wisatanya, mereka tidak akan kembali. Pelayanan yang baik menciptakan kenangan. Dan kenangan itu adalah promosi paling kuat.”

Selain itu, Ridha menekankan bahwa peningkatan mutu layanan harus menjadi proses yang berkelanjutan. Evaluasi dan adaptasi menjadi kunci untuk mengidentifikasi kelemahan sekaligus menyesuaikan cara kerja agar tetap relevan. “Tanpa evaluasi, kita tidak bisa tahu letak kesalahan. Dan tanpa peningkatan, kita akan tertinggal. Wisata itu dinamis, pelayanan harus lebih gesit dari tantangan yang datang,” paparnya.

Dalam konteks pembangunan citra destinasi, Ridha mengingatkan bahwa pengalaman pengunjung memiliki pengaruh jauh lebih besar dibandingkan promosi visual atau iklan. “Orang mungkin lupa nama tempatnya, tapi tidak akan lupa bagaimana mereka diperlakukan. Itulah kekuatan layanan prima. Dia membentuk reputasi yang tidak bisa dibeli dengan iklan,” tegas Ridha.

Pelatihan juga menyoroti aspek presentasi personal yang meliputi sikap dan penampilan profesional petugas wisata. Ridha menegaskan bahwa setiap staf yang berinteraksi dengan wisatawan merupakan wajah dari destinasi itu sendiri. Ekspresi, bahasa tubuh, dan penampilan turut membentuk persepsi positif pengunjung.

“Jangan sampai pengelola wisata berpenampilan acuh atau tidak siap melayani. Wisatawan sangat peka terhadap sikap. Bahkan satu senyuman bisa mengubah mood mereka sepanjang hari,” tutupnya.

Ridha berharap seluruh peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan menjadikan pelatihan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas interaksi antara pengelola dan wisatawan, serta mengangkat reputasi pariwisata Kukar ke tingkat lebih tinggi.[] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com