KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata (Dispar) resmi membuka ajang Pemilihan Teruna Dara Kukar 2025. Berlangsung di Ruang Serbaguna DPRD Kukar, Tenggarong, pada Sabtu pagi (14/6/2025), kegiatan ini bukan sekadar ajang adu rupa, melainkan wadah pencarian generasi muda yang siap menjadi agen perubahan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto, menegaskan bahwa fokus utama pemilihan ini adalah pada kualitas pribadi yang mampu berperan aktif di tengah masyarakat. “Kita tidak mencari yang hanya cantik dan tampan. Itu bukan jaminan. Kita mencari anak muda yang siap menjadi inisiator, promotor, dan edukator di tengah masyarakat,” ujarnya saat membuka kegiatan.
Menurut Arianto, masih banyak masyarakat yang memandang ajang ini semata-mata sebagai kontes kecantikan. Padahal, ia menekankan bahwa peran finalis Teruna Dara sangat strategis dalam mempromosikan kekayaan budaya lokal, memperkenalkan destinasi wisata, hingga mengedukasi masyarakat. “Mereka harus punya visi dan semangat. Kita ingin mereka mampu menjelaskan pariwisata Kukar tidak hanya di dalam forum-forum, tapi juga di media sosial, bahkan jika perlu di level internasional,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas, pembinaan akan diarahkan pada penguatan kompetensi komunikasi, kepemimpinan, literasi digital, dan pemahaman budaya daerah. Arianto juga menyayangkan minimnya representasi peserta dari luar Kecamatan Tenggarong. Ia menilai, masih rendahnya partisipasi dari wilayah lain mencerminkan kurangnya kepercayaan diri atau terbatasnya akses informasi. “Padahal saat saya berkunjung ke desa-desa, saya lihat sendiri banyak pemuda-pemudi yang layak tampil. Mungkin mereka belum yakin atau belum diberi panggung yang cukup,” tuturnya.
Ke depan, Dispar Kukar berkomitmen melakukan sosialisasi yang lebih menyeluruh, khususnya ke wilayah pelosok, agar potensi generasi muda di seluruh Kukar dapat terfasilitasi secara merata.
Arianto juga menekankan pentingnya kesinambungan peran Teruna Dara pasca-grand final. Menurutnya, perlu disusun program kerja konkret agar para pemenang tidak sekadar tampil sesaat lalu menghilang. “Kami tidak ingin selempang dan mahkota hanya menjadi simbol. Kita ingin mereka hadir sebagai mitra strategis, mendampingi program-program nasional, edukasi kesehatan, lingkungan, hingga literasi digital,” katanya.
Dengan pendekatan yang lebih progresif dan inklusif, Dispar Kukar berharap Pemilihan Teruna Dara 2025 mampu mencetak figur muda yang tak hanya membanggakan secara penampilan, tetapi juga tangguh sebagai duta pembangunan daerah di era digital. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan