Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Kaltim Jadi Provinsi Lestari

SAMARINDA – Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dalam menjaga lingkungan hidup kembali ditegaskan melalui penandatanganan kerja sama dengan dua lembaga konservasi, yakni Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru Kepulauan Derawan (YLBKD), pada Senin (21/07/2025). Acara tersebut digelar di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Kegiatan itu dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud, bersama Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto, dan Direktur YLBKD Dadang IK Mujiono. Kerja sama tersebut akan berlangsung selama lima tahun, dari 2025 hingga 2030, dengan cakupan yang cukup luas.

Beberapa poin yang menjadi fokus utama dalam kesepakatan ini mencakup pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pelestarian kawasan konservasi, pembangunan rendah emisi, konservasi wilayah laut dan pesisir, serta penguatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan yang berbasis lingkungan.

“Ini adalah komitmen bersama kami untuk terus menjaga ekosistem di darat dan di laut. Ekonomi biru dan ekonomi hijau harus terus dilestarikan,” ujar Rudy kepada awak media setelah penandatanganan dilakukan.

Gubernur juga menekankan bahwa pembangunan seharusnya tidak merusak lingkungan, melainkan harus berjalan selaras dengan pelestarian alam. Ia menyatakan, pembangunan berkelanjutan menjadi langkah penting agar masyarakat tetap yakin bahwa kemajuan daerah bisa dicapai tanpa mengorbankan hutan dan laut.

“Kaltim masih memiliki kurang lebih 13 juta hektar hutan yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Demikian pula dengan lautan, harus dijaga agar tetap lestari,” tambahnya.

Rudy juga memberikan penghargaan kepada YKAN dan YLBKD atas konsistensi mereka dalam menjaga lingkungan, khususnya kawasan hutan dan pesisir. Ia berharap sinergi ini bisa memperkuat kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah.

“Semoga kolaborasi ini dapat memperkuat upaya kita dalam mewujudkan Kaltim yang lestari dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” serunya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto menyampaikan bahwa kerja sama sebelumnya telah membuahkan berbagai hasil. Beberapa capaian penting yang disebutkan di antaranya adalah dukungan terhadap implementasi Kesepakatan Pembangunan Hijau (Green Growth Compact) yang mencakup 13 inisiatif penurunan emisi karbon.

Ia juga menyebutkan bahwa perlindungan terhadap lahan basah serta pengelolaan ekosistem gambut telah memberikan dampak positif. Luasan wilayah perhutanan sosial pun telah meningkat hingga mencapai 63 ribu hektare. Bersama Pemprov Kaltim, YKAN juga telah menyusun dokumen Integrated Area Development (IAD) pertama di provinsi tersebut.

Di bidang perkebunan, YKAN turut membantu dalam penyusunan Peta Jalan Area Bernilai Konservasi Tinggi (ANKT) yang berfungsi sebagai pedoman untuk menjaga keberlanjutan lingkungan tanpa mengabaikan produktivitas sektor tersebut.

“Kolaborasi adalah kunci dalam setiap program konservasi. Tidak mungkin kerja-kerja seperti ini berhasil tanpa dukungan semua pihak, khususnya pemerintah dan masyarakat,” ujar Herlina.

Senada dengan itu, Direktur YLBKD Dadang IK Mujiono menyatakan bahwa lembaganya siap mendukung pelestarian laut dan pesisir timur Kalimantan. Menurutnya, kekayaan laut Kalimantan Timur perlu dikelola dengan cara yang mengutamakan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem.

Melalui kerja sama ini, Kalimantan Timur memperlihatkan tekad untuk tidak hanya berperan sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara, tetapi juga sebagai provinsi yang menjadikan pembangunan berkelanjutan sebagai pijakan utama. Pelestarian lingkungan kini menjadi tanggung jawab bersama demi menjamin keberlangsungan hidup generasi yang akan datang.[] 

Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com