SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) terus berupaya meningkatkan kapasitas generasi muda agar lebih siap menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan pada tahun 2025 adalah pelatihan kecakapan hidup yang digagas oleh Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim. Program ini difokuskan pada tiga bidang yang dianggap paling penting untuk memperkuat daya saing pemuda di pasar kerja.
Rusmulyadi, selaku Analis Kebijakan Ahli Muda di Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hal baru, melainkan bagian dari program berkelanjutan. Namun, pendekatan tahun ini dirancang lebih tajam agar memberikan hasil yang dapat langsung dirasakan oleh peserta. “Kalau kita ikuti tahun lalu atau dua tahun lalu, program kegiatan kita ada namanya pelatihan kecakapan hidup,” ujarnya saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Senin siang (21/07/2025).
Ia menjelaskan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya materi pelatihan masih cukup umum, salah satunya digital marketing. Kini, dengan mempertimbangkan kebutuhan nyata yang dihadapi pemuda, materi pelatihan diarahkan secara lebih terfokus. “Itu kita fokuskan ke digital marketing, salah satunya, tapi untuk tahun ini kita fokus di tiga hal,” ucapnya.
Menurut Rusmulyadi, pelatihan ini memiliki misi untuk membekali para peserta dengan kemampuan teknis dan pengetahuan praktis agar lebih siap menghadapi tahapan awal dalam proses perekrutan kerja. “Pertama, bagaimana supaya pelatihan kecakapan hidup itu memberi pengetahuan, memberi skill kepada pemuda untuk bisa diterima kerja dulu,” katanya.
Ia menyoroti bahwa banyak pemuda di Kalimantan Timur gagal dalam seleksi kerja bukan karena kurangnya potensi atau bakat, tetapi karena kesalahan dalam menyusun curriculum vitae (CV) dan kelemahan saat menghadapi sesi wawancara. “Diterima kerja itu berarti yang lemahnya di mana sih pemuda Kaltim rata-rata jatuh di wawancara atau pembuatan CV yang enggak benar,” tuturnya.
Lebih lanjut, Rusmulyadi menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk mengatasi dua titik krusial tersebut. Ia menegaskan pentingnya memiliki CV yang informatif dan terstruktur, namun kemampuan menyampaikan diri saat wawancara juga harus diasah. “CV-nya mungkin ada yang salah nih dan juga CV boleh bagus tapi wawancaranya lemah, kita ingin dua-duanya kuat,” ucapnya.
Dengan tujuan efektivitas program dan ketercapaian hasil yang maksimal, Dispora Kaltim hanya mengambil tiga pokok pelatihan yang dianggap paling berdampak langsung bagi pemuda. “Makanya tahun ini kita hanya fokus pada tiga hal,” imbuhnya.
Pelatihan pertama mencakup teknik pembuatan CV serta strategi menghadapi wawancara kerja, yang menjadi aspek penting dalam proses rekrutmen. “Pertama, pelatihan pembuatan CV dan teknik wawancara yang baik dan benar,” kata Rusmulyadi.
Pelatihan kedua adalah penguatan keahlian digital marketing. Meskipun sudah pernah diajarkan sebelumnya, keterampilan ini tetap relevan dengan kebutuhan industri yang semakin digital. “Yang kedua, kita fokus pada digital marketing,” ungkapnya.
Terakhir, pelatihan akan ditutup dengan materi mengenai personal branding, yang diyakini dapat membantu pemuda membangun citra diri yang positif, baik untuk dunia kerja maupun dalam mengembangkan usaha sendiri. “Yang ketiga itu adalah pembuatan personal branding,” tutupnya.[] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan