Dapur MBG Wajib Rekrut 30% Tenaga Kerja dari Warga Miskin

JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan kewajiban kepada setiap unit dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk merekrut setidaknya 30 persen tenaga kerja dari masyarakat kurang mampu. Ketentuan ini mencakup keluarga yang tergolong dalam desil 1 dan 2, yaitu kelompok miskin dan sangat miskin yang tercatat secara nasional.

Staf Khusus BGN, Redy Hendra Gunawan, menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo. “Ini adalah arahan langsung Presiden Prabowo. Program MBG tidak hanya soal gizi, tapi juga harus membuka lapangan kerja bagi masyarakat kurang mampu,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (29/07/2025).

Dari total 47 pekerja yang dipekerjakan dalam satuan penyelenggara program gizi (SPPG), paling tidak 14 orang berasal dari kelompok masyarakat prasejahtera. Langkah ini tidak hanya bertujuan memperbaiki kualitas gizi, tetapi juga menjadi upaya pemberdayaan ekonomi bagi mereka yang terdampak kemiskinan ekstrem.

Sejak digulirkan, program MBG telah menjangkau 7,4 juta penerima manfaat. Kelompok tersebut meliputi sekitar 3 juta siswa sekolah dasar, 2 juta siswa sekolah menengah pertama, 1,6 juta siswa sekolah menengah atas, serta kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, santri, dan komunitas belajar lainnya.

Dalam pelaksanaannya, program ini telah membentuk 2.378 dapur MBG yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pelibatan 6.000 lebih lembaga ekonomi lokal, seperti koperasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), menjadi bagian penting dalam penyediaan pasokan bahan pangan. Selain itu, tercatat ada 93.572 warga yang berpartisipasi aktif sebagai relawan dalam operasional harian dapur MBG.

Redy menyampaikan bahwa jumlah dapur MBG akan terus ditingkatkan secara bertahap. “Kita percepat. Dalam waktu dekat, jutaan warga akan merasakan langsung manfaat MBG,” katanya. Dalam waktu sepuluh hari ke depan, BGN menargetkan untuk menambah 2.401 unit dapur baru sehingga jumlah total dapur aktif mencapai 4.788. Peningkatan ini diharapkan akan mendongkrak jumlah penerima manfaat hingga menembus angka 15 juta jiwa di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan pendekatan yang tidak hanya fokus pada distribusi makanan bergizi, tetapi juga pemberdayaan ekonomi warga miskin, MBG menjadi salah satu program sosial nasional dengan dampak ganda: kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com