DPRD Kaltim Siap Kawal Implementasi Zero ODOL

SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Akhmad Reza Fachlevi, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan nasional Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) yang direncanakan mulai diberlakukan pada tahun 2026. Komitmen itu ia tegaskan dalam sebuah forum diskusi publik yang berlangsung di Studio 2 TVRI Kalimantan Timur pada Senin (07/07/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Reza menilai bahwa keberhasilan pelaksanaan kebijakan Zero ODOL tidak dapat hanya bergantung pada penegakan hukum semata. Ia menyebut regulasi yang tegas dan infrastruktur pendukung yang memadai sebagai elemen krusial dalam menjamin efektivitas program tersebut.

“Kalau kita ingin sukses mengurangi kendaraan over dimension dan over loading, maka regulasi harus jelas dan fasilitas pendukung seperti jembatan timbang serta pengawasan di lapangan harus tersedia,” ujarnya.

Ia menambahkan, tanpa infrastruktur yang menunjang, penerapan aturan hanya akan menjadi wacana yang sulit direalisasikan secara optimal. Untuk itu, peran serta lintas sektor dibutuhkan, mulai dari lembaga legislatif, eksekutif, hingga para pelaku usaha di bidang transportasi.

Diskusi yang melibatkan berbagai pihak itu menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan pemahaman bersama atas dampak negatif dari kendaraan ODOL. Tidak hanya menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan yang lebih cepat, kendaraan dengan muatan dan dimensi berlebih juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Reza mengungkapkan bahwa pihaknya di Komisi III DPRD Kaltim akan mendorong penyusunan aturan daerah yang mendukung kebijakan nasional tersebut. Ia menekankan perlunya langkah konkret seperti pengadaan sarana penunjang dan alokasi anggaran yang memadai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ia berharap, Kalimantan Timur mampu menjadi salah satu provinsi pelopor dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih tertib, aman, dan berkelanjutan. Menurutnya, penerapan Zero ODOL yang berhasil di daerah dapat menjadi contoh positif bagi wilayah lain di Indonesia dalam menciptakan lalu lintas yang lebih disiplin dan berorientasi pada keselamatan.

Dengan pendekatan yang terintegrasi dan dukungan kebijakan yang kuat, Reza optimistis Kalimantan Timur mampu meminimalkan risiko dan kerugian akibat praktik over dimension over loading yang selama ini masih kerap terjadi.[] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com