SAMARINDA – Rencana pembentukan platform transportasi daring berbasis Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mulai dibahas secara resmi dalam forum pembahasan tarif Angkutan Sewa Khusus (ASK) yang berlangsung di Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim). Wacana ini langsung memperoleh dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim karena dinilai sebagai solusi terhadap persoalan ketimpangan sistem layanan aplikasi transportasi daring yang selama ini dikendalikan pihak swasta.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, menyatakan bahwa kehadiran platform transportasi lokal merupakan langkah progresif yang dapat menjawab keluhan para mitra pengemudi, terutama terkait ketidakadilan dalam sistem tarif dan promosi yang diberlakukan oleh aplikator besar.
“Pendirian platform lokal bukan hanya soal efisiensi transportasi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi daerah,” jelas politisi Partai Amanat Nasional itu, Selasa (15/07/2025).
Menurutnya, Kaltim memiliki potensi besar dalam pengembangan layanan transportasi berbasis aplikasi, terlebih bila dikembangkan untuk mendukung sektor lainnya seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), layanan antar makanan, pengiriman logistik, hingga jasa kurir di tingkat kelurahan. Untuk itu, ia mendorong agar rencana tersebut dijalankan melalui anak usaha BUMD yang memiliki struktur bisnis profesional dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, keunggulan utama platform yang dikelola daerah adalah adanya keleluasaan dalam menetapkan kebijakan tarif yang lebih berpihak kepada pengemudi serta adanya jaminan perlindungan kerja yang lebih baik. “Banyak daerah sudah mencoba, hasilnya cukup positif. Sekarang tinggal bagaimana kita menyiapkan sistemnya dengan serius,” ujarnya.
Meski demikian, Sigit mengingatkan agar pemerintah tidak hanya fokus pada aspek teknologi. Ia menekankan pentingnya pelatihan mitra pengemudi, jaminan perlindungan kerja, serta peningkatan kualitas layanan bagi konsumen. “Kalau tiga hal itu terpenuhi, saya yakin masyarakat akan mendukung dan menggunakan layanan lokal,” tandasnya.
Inisiatif ini dinilai sebagai langkah strategis yang tidak hanya menguatkan sistem transportasi regional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pengemudi dan memperluas peluang ekonomi masyarakat Kalimantan Timur melalui keterlibatan langsung dalam sistem transportasi berbasis digital yang dikelola daerah.[] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan