SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menyoroti pentingnya pelestarian olahraga tradisional sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. Hal ini disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Sulaiman, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kaltim, dalam wawancara resmi di Kantor Dispora Kaltim, Senin (04/08/2025).
Menurut Sulaiman, pelestarian olahraga tradisional tidak cukup hanya dilakukan oleh organisasi induk. Diperlukan keterlibatan langsung dari pemerintah untuk membina para pegiat olahraga di tingkat komunitas.
“Tentu kami sangat berharap pembinaan dari pemerintah tidak hanya difokuskan kepada induk organisasi olahraga saja, tetapi juga menyentuh langsung para pegiat olahraga,” ujarnya.
Ia menilai bahwa pegiat olahraga adalah ujung tombak dari pengembangan dan pelestarian olahraga tradisional di tengah masyarakat. Dengan dukungan yang tepat, para pegiat ini bisa menjadi penggerak aktif dalam menyelenggarakan pelatihan maupun perlombaan yang menarik minat masyarakat luas.
“Dengan adanya pembinaan yang lebih menyeluruh, para pegiat bisa lebih aktif mengadakan latihan dan event, sehingga masyarakat lain juga termotivasi untuk ikut mencintai olahraga,” tambahnya.
Olahraga tradisional yang dahulu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat kini mulai terpinggirkan oleh perkembangan zaman dan popularitas olahraga modern. Padahal, olahraga tradisional memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi serta dapat menjadi sarana mempererat hubungan sosial antarwarga.
“Olahraga-olahraga tradisional seperti menyumpit, gasing, dansa layang-layang, bahkan memancing, itu semua adalah bagian dari cabang olahraga masyarakat yang telah terdaftar di Kaltim melalui KORMI,” jelas Sulaiman.
Ia menambahkan bahwa olahraga-olahraga tersebut tidak hanya menarik, tetapi juga unik dan memiliki ciri khas daerah yang patut dipertahankan. Bahkan, beberapa cabang seperti panahan tradisional dan panahan sambil menunggang kuda juga termasuk dalam daftar olahraga rekreasi yang diakomodasi oleh KORMI.
“Ada juga panahan tradisional, bahkan panahan sambil menunggang kuda. Ini semua menunjukkan betapa kayanya olahraga rekreasi kita dan betapa pentingnya dukungan agar tidak punah,” tutupnya.
Pelestarian olahraga tradisional bukan hanya tentang mempertahankan budaya, tetapi juga menyangkut pendidikan karakter, pengembangan komunitas, dan promosi gaya hidup aktif. Olahraga-olahraga ini dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk mengenal nilai-nilai lokal, serta menjauhkan mereka dari perilaku negatif melalui kegiatan positif dan menyenangkan.
Sulaiman berharap agar ke depan ada perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pusat untuk mendukung eksistensi olahraga tradisional dan rekreasi masyarakat. Dukungan bisa berupa pembinaan langsung, bantuan fasilitas, serta penyelenggaraan event berskala daerah hingga nasional yang mewadahi kreativitas dan kebersamaan.
Dengan komitmen bersama, Kaltim optimistis olahraga tradisional dapat kembali menjadi kebanggaan dan bagian penting dari kehidupan masyarakat modern yang sehat, bugar, dan tetap berakar pada budaya lokal.[] ADVERTORIAL
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan