SAMARINDA – Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi mahasiswa terkait keberadaan depo Pertamina di Jalan Cendana. Hal ini disampaikannya usai menerima aspirasi dari massa aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam sebuah aksi yang menyoroti bahaya keberadaan depo BBM tersebut di tengah permukiman padat.
“Tuntutan adik-adik mahasiswa terkait dengan pemindahan Pertamina yang berada di Jalan Cendana,” ujar Samri saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Selasa (05/08/2025) pagi.
Menurut Samri, depo Pertamina yang berada di kawasan padat penduduk tersebut dinilai sudah tidak layak lagi beroperasi di lokasi itu. Selain tidak sesuai dengan tata ruang kota yang baru disahkan, keberadaan fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak tersebut dinilai berisiko tinggi terhadap keselamatan warga sekitar.
“Memang kalau kita melihat kondisi sekarang, memang tempat itu sudah tidak layak berada di situ, karena pertama berada di tengah pemukiman padat penduduk yang mengancam jiwa masyarakat yang ada di sana,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penempatan depo BBM di wilayah tersebut sudah tidak sesuai dengan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Samarinda yang terbaru. Hal ini menjadi alasan kuat untuk segera merelokasi fasilitas tersebut ke lokasi yang lebih aman dan sesuai peruntukannya.
“Yang kedua, posisinya memang sudah tidak sesuai dengan RTRW kita, RTRW yang baru kita sahkan itu tidak sesuai dengan RTRW,” katanya.
Menanggapi kondisi tersebut, DPRD Kota Samarinda berjanji akan mengambil langkah nyata dalam mendorong percepatan relokasi depo Pertamina. Samri memastikan pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan pihak Pertamina guna menanyakan sejauh mana progres dari rencana pemindahan depo tersebut. “Untuk itu kemudian kami DPRD Samarinda akan mendorong untuk percepatan pemindahan,” ujar Samri menegaskan.
Langkah konkret yang akan diambil dalam waktu dekat adalah dengan mengundang manajemen Pertamina untuk hadir di DPRD guna melakukan audiensi bersama. DPRD akan meminta penjelasan langsung mengenai perencanaan dan kesiapan pemindahan depo tersebut. “Kami nanti akan mengundang manajemen dari Pertamina untuk menyampaikan hari ini, sekaligus menanyakan bagaimana progresnya tentang pemindahan itu,” jelasnya.
Samri juga menyebutkan bahwa DPRD telah menerima informasi awal yang menyatakan bahwa Pertamina telah menyiapkan lokasi baru di wilayah Palaran. Rencana pemindahan ini dinilai sebagai solusi strategis yang tidak hanya mengurangi risiko keselamatan, tetapi juga menyesuaikan dengan pengembangan wilayah kota ke depan. “Kami juga mendengar informasi katanya sudah ada tempat di Palaran yang sudah disiapkan untuk rencana pemindahan,” pungkasnya.
Aksi yang dilakukan mahasiswa dari PMII tersebut menjadi salah satu bentuk partisipasi publik dalam mengawasi kebijakan tata ruang dan keselamatan lingkungan kota. Sorotan terhadap keberadaan depo Pertamina di tengah pemukiman padat dinilai wajar, mengingat potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Dengan sinergi antara mahasiswa, DPRD, dan pihak Pertamina, diharapkan proses pemindahan ini tidak hanya sekadar rencana, tetapi dapat segera direalisasikan demi kepentingan dan keselamatan masyarakat Kota Samarinda. [] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan