SAMARINDA – Olahraga taekwondo di Kalimantan Timur (Kaltim) kini tidak hanya menjadi ajang pembinaan prestasi, tetapi juga berkembang menjadi bagian dari sport industri yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap taekwondo terus meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah penonton yang bisa mencapai ratusan orang setiap kali ada kejuaraan atau pertandingan.
“Taekwondo kini sudah mengarah pada sport industri, karena jumlah penontonnya terus bertambah, bahkan mencapai ratusan orang,” ujarnya saat ditemui di Kantor Dispora Kaltim, Senin (04/08/2025).
Menurutnya, perkembangan ini memunculkan efek berantai atau multi efek yang membawa dampak positif di berbagai aspek. Tidak hanya bagi para atlet, tetapi juga orang tua, klub, hingga pelaku usaha kecil menengah (UMKM).
“Hal ini memunculkan multi efek, mulai dari orang tua yang bahagia melihat anaknya sehat dan bugar, hingga anak-anak yang belajar cara bertanding dan berjuang,” jelasnya.
Rasman menambahkan, bertambahnya jumlah klub taekwondo di Kaltim menjadi salah satu tanda nyata perkembangan cabang olahraga ini. Semakin banyak klub yang berdiri, semakin banyak pula anak-anak yang bergabung dan berlatih, baik untuk mengejar prestasi maupun sekadar menjaga kebugaran tubuh.
“Dampaknya juga terasa pada perekonomian, dengan munculnya klub-klub baru, bertambahnya siswa di klub, serta UMKM yang ikut bergerak,” terangnya.
Kegiatan olahraga, kata Rasman, tidak berdiri sendiri. Ada banyak unsur yang saling terkait di dalamnya, mulai dari pemassalan olahraga di tingkat masyarakat, pembinaan di klub, peran Pengurus Cabang (Pengcab) dan Pengurus Provinsi (Pengprov), hingga dukungan pelaku usaha.
“Semua unsur saling terkait, mulai dari Pemassalan, Klub, Pengcab, Pengprov, hingga UMKM, dan ujungnya tetap bermuara pada prestasi,” tutupnya.
Fenomena berkembangnya taekwondo sebagai bagian dari sport industri ini juga membuka peluang bagi pelaku usaha lokal. Saat kejuaraan berlangsung, permintaan akan perlengkapan olahraga, kostum, hingga makanan dan minuman di sekitar lokasi pertandingan meningkat. Hal ini tentu menjadi peluang ekonomi bagi UMKM di Kaltim.
Dispora Kaltim berharap tren positif ini dapat terus berkembang. Selain memberikan dampak ekonomi, pembinaan olahraga seperti taekwondo juga membentuk karakter generasi muda agar disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki semangat juang yang tinggi.
Dengan terus meningkatnya antusiasme masyarakat, taekwondo di Kaltim diharapkan tidak hanya melahirkan atlet berprestasi, tetapi juga menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah melalui sport industri yang berkelanjutan.[] ADVERTORIAL
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan