KUTAI KARTANEGARA – Desa Cipari Makmur, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyimpan potensi besar sebagai lumbung pangan lokal. Namun, potensi tersebut menghadapi tantangan serius akibat keterbatasan infrastruktur air. Hal ini terungkap dalam kegiatan monitoring pembangunan kawasan perdesaan tahun 2025 yang dilakukan oleh tim Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar.
Tim DPMD Kukar melakukan kunjungan kerja ke Desa Cipari Makmur untuk memonitor dan memvalidasi data pembangunan kawasan perdesaan, khususnya di sektor pertanian dan hortikultura. Hasil monitoring menunjukkan bahwa desa ini memiliki lahan pertanian seluas 125 hektare yang dikelola oleh 12 kelompok tani, dengan produktivitas panen padi sawah sebanyak dua kali setahun serta pengembangan komoditas hortikultura.
Kegiatan monitoring dipimpin oleh Roni Adya Nur bersama tim dari DPMD Kukar. Mereka berkoordinasi dengan perangkat desa dan kelompok tani setempat untuk menggali informasi langsung dari lapangan dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi petani.
Kunjungan monitoring dilaksanakan pada hari Rabu, (09/07/2025), bertempat di Desa Cipari Makmur, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembangunan kawasan perdesaan tahun 2025 yang bertujuan untuk memastikan bahwa potensi agraria desa dapat dimaksimalkan guna mendukung ketahanan pangan daerah. Namun, dalam pelaksanaannya ditemukan kendala klasik berupa kurangnya drainase dan irigasi di jalur usaha tani, serta embung seluas 5 hektare yang belum mampu mengairi seluruh area persawahan secara optimal.
Tim DPMD Kukar mencatat bahwa Desa Cipari Makmur memiliki luas wilayah sekitar 60 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.528 jiwa. Meskipun para petani telah berhasil mengelola lahan secara produktif, aktivitas pertanian masih terhambat oleh minimnya infrastruktur air. Jalur menuju lahan pertanian belum memiliki drainase dan irigasi yang memadai, sementara embung yang dibangun belum berfungsi optimal.
Menanggapi temuan tersebut, tim DPMD Kukar menekankan pentingnya solusi segera untuk mengatasi permasalahan irigasi. Perbaikan dan pengembangan sistem drainase serta optimalisasi fungsi embung menjadi langkah krusial agar 125 hektare lahan pertanian dapat bekerja maksimal. Upaya ini tidak hanya akan mendukung keberlangsungan 12 kelompok tani di Cipari Makmur, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan Kabupaten Kutai Kartanegara secara keseluruhan. [] ADVERTORIAL
Redaksi03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan