KUTAI KARTANEGARA – Dalam upaya memperkuat pembangunan desa berbasis potensi lokal dan mewujudkan kawasan perdesaan yang mandiri dan berdaya saing, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) di Kecamatan Sebulu pada, Selasa (08/07/2025).
Kegiatan monitoring ini bertujuan untuk meninjau langsung kesiapan tiga desa strategis yaitu Desa Mekar Jaya, Desa Sumber Sari, dan Desa Manunggal Daya dalam pengembangan kawasan agropastoral terpadu. Fokus evaluasi mencakup potensi unggulan desa, infrastruktur pendukung, partisipasi masyarakat, dan peluang ekonomi berbasis komoditas lokal.
Kunjungan lapangan dipimpin oleh Kepala Bidang Kerjasama Desa DPMD Kukar, Dedy Suryanto, SE, bersama tim staf teknis. Mereka berdialog langsung dengan perangkat desa, kelompok tani, pelaku UMKM, dan tokoh masyarakat untuk menggali informasi lapangan secara menyeluruh.
Monitoring dilakukan di Kecamatan Sebulu, tepatnya di tiga desa yang dinilai memiliki karakteristik saling melengkapi untuk mendukung pengembangan kawasan terpadu.
DPMD Kukar menilai bahwa pendekatan pembangunan kawasan dapat menciptakan efisiensi, memperkuat daya saing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Kecamatan Sebulu memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai model kawasan agropastoral terpadu, mengintegrasikan sektor pertanian, peternakan, dan potensi lokal lainnya.
Tim DPMD Kukar melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi infrastruktur seperti jalan produksi, irigasi, dan kandang komunal. Mereka juga melakukan diskusi terbuka dengan masyarakat desa untuk mengidentifikasi potensi unggulan dan tingkat partisipasi warga dalam pembangunan. Hasil dari monitoring ini akan menjadi bahan penyusunan roadmap pengembangan kawasan Sebulu sebagai pusat pertumbuhan baru di wilayah perdesaan Kukar.
Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Desa Mekar Jaya, dilanjutkan ke Desa Sumber Sari dan Desa Manunggal Daya. Setiap desa menunjukkan kekuatan lokal yang saling melengkapi, mulai dari sektor pertanian produktif hingga UMKM berbasis komoditas unggulan. Dedy Suryanto menegaskan bahwa desa bukan hanya satuan administratif, tetapi bagian dari ekosistem kawasan yang saling terhubung. “Dengan pendekatan kawasan, pembangunan bisa lebih terarah, efisien, dan berdampak luas,” ujarnya.
DPMD Kukar berkomitmen menindaklanjuti hasil monitoring ini dengan langkah-langkah konkret, seperti peningkatan kapasitas masyarakat, mendorong investasi desa, dan mempromosikan produk unggulan ke pasar yang lebih luas. Kegiatan ini menegaskan bahwa pembangunan desa adalah hasil kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra pembangunan. [] ADVERTORIAL
Redaksi03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan