PENAJAM PASER UTARA – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Kesehatan bersama lintas sektor mencanangkan Gerakan Aktifkan Posyandu sebagai langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Pencanangan ini dipusatkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, Selasa (19/8/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati PPU Mudyat Noor, Wakil Bupati Abdul Waris Muin, Ketua DPRD PPU, Dandim 0913 PPU, Kapolres, Kajari, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, jajaran SKPD, Ketua TP PKK yang juga Pembina Posyandu PPU, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Ketua Dharma Wanita, para kader posyandu, serta unsur masyarakat.
Bupati PPU, Mudyat Noor, menegaskan bahwa posyandu merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Ia berharap gerakan ini tidak hanya menjadi seremonial, melainkan benar-benar dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. “Posyandu adalah gerakan nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia. Mari kita manfaatkan posyandu sebaik-baiknya agar kesehatan terjaga dan masalah kesehatan bisa dicegah sejak dini,” ujar Mudyat.
Lebih lanjut, Mudyat menyampaikan bahwa keberadaan posyandu di setiap wilayah menjadi langkah tepat dalam kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas. Posyandu tidak hanya memberikan layanan dasar, tetapi juga edukasi, skrining kesehatan, hingga aksi pencegahan stunting. “Gerakan ini harus menjadi aksi bersama untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak, remaja, hingga lansia. Karena kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi kita semua,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga memberikan apresiasi kepada para kader posyandu yang dianggap sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa dan kelurahan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan PPU, Janse Grace Makisurat, menjelaskan bahwa posyandu saat ini telah dikembangkan sesuai siklus hidup. Layanan posyandu tidak lagi hanya untuk balita, tetapi juga mencakup ibu hamil, remaja, usia produktif, hingga lansia, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2015 Tahun 2023. “Posyandu adalah pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat. Jadi manfaatnya kini semakin luas,” terang Grace.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Kabupaten PPU memiliki 287 posyandu. Dari jumlah tersebut, 56 posyandu telah menerapkan integrasi layanan primer (ILP). Dari total 1.650 kader, sebanyak 739 kader sudah mengikuti pelatihan 25 keterampilan dasar. Hasil asesmen terbaru menunjukkan 16 kader berada pada kategori Purwa, 12 Madya, dan 8 Utama.
Namun demikian, tingkat kunjungan masyarakat ke posyandu baru mencapai 77,91 persen, masih di bawah target nasional sebesar 85 persen. Karena itu, melalui Gerakan Aktifkan Posyandu, Pemkab PPU berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus menguatkan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Kegiatan pencanangan ditandai dengan penyematan pin bagi kader utama 2025, pemberian vitamin untuk balita, tablet tambah darah bagi remaja, makanan tambahan bagi balita, serta penandatanganan komitmen bersama mendukung posyandu aktif di PPU. []
Penulis: Subur Priono | penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan