Kukar Gagas TTG sebagai Gerakan Inovasi Desa Berbasis Kebutuhan Nyata

KUTAI KARTANEGARA – Dalam upaya memperkuat ekosistem teknologi pedesaan dan mendorong inklusi inovasi yang sesuai dengan kebutuhan lokal, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar sosialisasi perdana Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Kabupaten serta melakukan verifikasi data kelembagaan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek), Rabu (30/07/2025) di Kecamatan Muara Jawa.

Dipimpin langsung oleh Staf Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa, Mohammad Adriannur, kegiatan ini menjadi titik awal penguatan sinergi antar wilayah dan pemetaan tantangan lapangan menjelang pelaksanaan Gelar TTG ke-1 Kukar tahun 2025.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi bukan sekadar alat, tapi solusi nyata yang bisa diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa sesuai konteks lokal mereka,” ujar Adriannur di sela-sela sosialisasi.

Dalam kegiatan tersebut, DPMD Kukar menekankan pentingnya keberadaan dan kapasitas Posyantek sebagai tulang punggung penyebaran inovasi di tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan. Sayangnya, masih terdapat beberapa Posyantek yang belum menyerahkan data kelembagaan secara lengkap, sehingga DPMD melakukan verifikasi langsung guna mengetahui hambatan operasional dan manajerial di lapangan, mendeteksi kesenjangan kompetensi sumber daya manusia dan fasilitas pendukung, serta menyusun strategi peningkatan layanan teknologi berbasis desa.

Verifikasi ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah dan pengelola Posyantek mengenai realitas yang dihadapi di lapangan, termasuk keterbatasan alat, dukungan teknis, dan partisipasi masyarakat.

Gelar TTG Kukar tahun ini tidak hanya dijadikan ajang presentasi teknologi, tetapi juga sebagai platform kolaborasi antar kecamatan untuk membangun masa depan desa yang mandiri dan berdaya. DPMD berharap seluruh 20 kecamatan di Kukar dapat terlibat aktif dan membawa solusi lokal yang berakar dari pengalaman komunitas masing-masing.

Dengan penguatan kelembagaan, pembaruan data Posyantek, dan peningkatan keterampilan lokal, TTG diharapkan mampu menumbuhkan budaya inovasi yang relevan dan inklusif, menghadirkan teknologi yang “tepat guna” bukan sekadar “canggih”, serta memperkuat jejaring antarwilayah untuk berbagi solusi dan sumber daya.

Lebih dari sekadar gelaran event, TTG menjadi simbol transformasi cara pemerintah dan masyarakat desa memahami teknologi bukan sebagai sesuatu yang jauh dan rumit, tetapi sebagai jawaban atas persoalan harian di bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, hingga pengelolaan sumber daya alam.

Melalui pendekatan berbasis partisipasi dan kebutuhan nyata, Kabupaten Kutai Kartanegara mengambil langkah strategis untuk menjadikan teknologi sebagai alat pemberdayaan, bukan dominasi.[] ADVERTORIAL

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com