DPMD Kukar Turun Langsung ke Desa”, Pendampingan Agroekowisata untuk Pembangunan yang Lebih Tepat Sasaran

KUTAI KARTANEGARA  — Dalam upaya memastikan pembangunan desa selaras dengan arah kebijakan dan kebutuhan riil masyarakat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan kegiatan pendampingan lapangan penyusunan kajian pengembangan kawasan pedesaan prioritas agroekowisata.

Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis Pemkab Kukar dalam membangun desa berbasis potensi lokal, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Tim pendamping DPMD Kukar diwakili oleh staf bidang kerja sama desa, Yusran Hanani, dan Andinur, yang terjun langsung ke Kecamatan Tenggarong Seberang untuk berkoordinasi dan menggali data bersama perwakilan pemerintah kecamatan dan desa, kegiatan ini berlangsung pada (23/06/2025).

Mereka disambut oleh Kasub Umum Kecamatan Tenggarong Seberang, Okinu Rahman, serta Kepala Desa Suka Maju, Kuswara, dan Sekretaris Desa Buana Jaya, Heriansyah,. Pertemuan ini bukan hanya seremonial, tapi menjadi ajang berbagi gagasan dan menyamakan persepsi mengenai potensi kawasan agroekowisata yang hendak dikembangkan.

Dalam proses pendampingan, tim DPMD melakukan berbagai kegiatan, antara lain memfasilitasi koordinasi antara pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi data sesuai karakter masing-masing desa, melakukan pemetaan wilayah seperti lahan pertanian, perkebunan, pekarangan rumah, dan lokasi wisata desa, mengidentifikasi potensi lokal yang dapat dijadikan basis pengembangan kawasan agroekowisata, serta mendata infrastruktur fisik yang telah dibangun oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah.

Pendekatan ini bersifat partisipatif dan berbasis bukti, yang bertujuan memastikan bahwa setiap rekomendasi pembangunan benar-benar berangkat dari kebutuhan dan kekuatan yang ada di masyarakat.

Pengembangan kawasan agroekowisata menjadi salah satu prioritas dalam strategi pembangunan desa yang menggabungkan sektor pertanian, konservasi lingkungan, dan pariwisata berbasis edukasi. Melalui kajian ini, diharapkan desa-desa di Kukar bisa tampil sebagai destinasi yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi warganya.

“Kami ingin memastikan bahwa desa tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi pusat kreativitas dan kemandirian ekonomi,” ujar salah satu staf pendamping.

Pendampingan ini menjadi bukti bahwa transformasi desa dimulai dari langkah-langkah sederhana namun berdampak, seperti mendengarkan warga, memetakan potensi, dan menjalin sinergi lintas wilayah. [] ADVERTORIAL

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com