KUTAI KARTANEGARA – Dalam semangat mewujudkan desa yang mandiri, produktif, dan berdaya saing, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara kembali menunjukkan langkah nyata melalui kegiatan Monitoring Pembangunan Kawasan Perdesaan tahun 2025. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari Visi dan Misi Bupati Kutai Kartanegara Tahun 2021–2026, yang menempatkan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
Tim DPMD Kukar yang terdiri dari Kepala Bidang Kerja Sama Desa, Dedy Suryanto, dan stafnya Fransiska Luwaq, melakukan kunjungan lapangan ke Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Plt Pelayanan Umum M. Junaidi dan Kepala Desa Sholomin, yang turut mendampingi proses pemantauan, (10/07/2025).
Kegiatan monitoring ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari strategi pembangunan yang mengacu pada Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 5 Tahun 2026 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan. Melalui pendekatan langsung ke lapangan, DPMD Kukar dapat mengidentifikasi secara akurat kondisi riil desa, termasuk potensi, tantangan, dan kebutuhan mendesak.
“Monitoring ini penting agar indikator pembangunan kawasan perdesaan dapat tercapai secara terukur dan sesuai karakteristik masing-masing desa,” ujar Dedy.
Dari hasil survei lapangan, Desa Karang Tunggal memiliki luas wilayah sekitar 1.300 hektare, dengan lahan pertanian seluas ±514 hektare dan lahan perkebunan yang juga mencapai ±1.300 hektare. Mayoritas penduduknya adalah petani yang tergabung dalam 12 kelompok tani aktif. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah minimnya infrastruktur irigasi dan sarana produksi, yang membutuhkan dukungan dari pemerintah maupun sektor swasta.
Lebih dari sekadar pengumpulan data, kegiatan ini menjadi ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat desa untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pembangunan berbasis alam dan budaya lokal.
“Pendampingan ini bukan hanya soal data, tapi tentang membangun kesadaran dan komitmen bersama untuk menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis alam dan budaya,” tambah Dedy.
Dengan pendekatan partisipatif dan berbasis potensi lokal, DPMD Kukar terus mendorong agar pembangunan desa tidak hanya menjadi agenda administratif, tetapi juga gerakan sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Desa Karang Tunggal menjadi contoh bagaimana sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat membuka jalan menuju desa yang maju, lestari, dan berdaya.[] ADVERTORIAL
Redaksi03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan