Iswandi: Transmigrasi di Samarinda Sudah Tak Mungkin Lagi

SAMARINDA – Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Iswandi, Menanggapi terkait program transmigrasi ke Kalimantan Timur, bahwa wacana terkait program transmigrasi di Kota Samarinda sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilaksanakan karena keterbatasan lahan yang ada saat ini. “Saya rasa sudah nggak mungkin ada transmigrasi, kita punya lahan sudah kecil, transmigrasi yang lama kan di Gunung Kapur, Lempake, Makroman itu transmigrasi,” ujar Iswandi saat ditemui di halaman Kantor DPRD Kota Samarinda, Kamis (28/08/2025) pagi.

Ia menjelaskan bahwa kondisi geografis dan ketersediaan tanah di Samarinda saat ini tidak memungkinkan lagi untuk membuka kawasan baru bagi program transmigrasi seperti yang pernah dilakukan di masa lalu. “Sekarang mau daerah mana lagi, mungkin untuk kabupaten/kota yang lain kemungkinan tapi kalau untuk Samarinda saya rasa lahan sempit, tanah sudah mahal mau taruh di mana,” katanya.

Lebih lanjut, Iswandi menilai bahwa posisi Samarinda secara geografis justru lebih tepat untuk dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan jasa karena letaknya yang sangat strategis di Kalimantan Timur. “Makanya kalau kita lihat bahwa secara geografis Samarinda ini sangat-sangat strategis, sebagai hub dari beberapa daerah di Kalimantan Timur, Bontang, Kutim, Kukar, Balikpapan dan kita di tengahnya,” jelasnya.

Menurutnya, meski Balikpapan lebih diidentikkan sebagai pintu gerbang karena memiliki pelabuhan laut dan udara, Samarinda tetap memegang peran penting sebagai kota sentral yang menghubungkan berbagai daerah di Kaltim. “Kalau pintu gerbang itu sebenarnya kan Balikpapan, karena dia punya pelabuhan laut dan pelabuhan udara,” ucapnya.

Namun, lanjut Iswandi, Samarinda berada di posisi strategis karena menjadi titik tengah dari pergerakan barang dan jasa di wilayah Kalimantan Timur. “Tapi sentral di tengahnya ini kita, makanya kita sebenarnya Samarinda ini lebih identik dengan kota dagang dan jasa, kalau yang lain-lain agak kurang,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa sejak lama Samarinda telah dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa, sehingga identitas tersebut sebaiknya diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Dari zaman dulu juga tahunya Samarinda ini kota dagang dan jasa,” tegasnya.

Iswandi mencontohkan aktivitas bongkar muat barang untuk berbagai agen di Kalimantan Timur lebih banyak dilakukan melalui Samarinda daripada Balikpapan, yang menunjukkan fungsi vital kota ini dalam rantai distribusi. “Coba diperhatikan, bongkar muat untuk agen-agen pasti di Samarinda bukan di Balikpapan melalui kapal itu, kan,” ucapnya.

Karena itu, menurutnya, arah pembangunan Kota Samarinda sebaiknya difokuskan pada penguatan sektor perdagangan dan jasa yang menjadi keunggulan utama. “Makanya kalau dikaitkan dengan pendapatan asli daerah, kita berharap nanti kita support itu, kita fokus Samarinda ini adalah kota dagang dan kota jasa,” jelasnya.

Selain itu, ia juga berharap agar potensi industri pariwisata dapat dikembangkan sebagai sektor pendukung untuk memperkuat daya tarik ekonomi Samarinda ke depan. “Nanti tentunya didukung lagi dengan tambahan industri pariwisata yang mendukung,” pungkasnya. []ADVERTORIAL 

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com