Penanganan Oprit Jembatan Oloy Terus Dilakukan, Struktur Utama Dipastikan Aman

KUTAI KARTANEGARA – Penanganan oprit Jembatan Oloy di Desa Katu Batu, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Meskipun struktur utama jembatan dipastikan dalam kondisi aman dan layak digunakan, permasalahan masih muncul di bagian oprit yang kerap mengalami penurunan tanah akibat cuaca ekstrem dan banjir berkepanjangan.

Staf teknis CV. Elza Jaya Prima, Mustaqim, menjelaskan bahwa pembangunan struktur utama Jembatan Oloy telah selesai pada akhir tahun 2024. Bahkan, pekerjaan penimbunan oprit di kedua sisi jembatan sempat rampung seluruhnya. Namun, bencana banjir yang melanda wilayah tersebut kemudian memicu pergeseran dinding CCSP (Concrete Corrugated Sheet Pile) yang berfungsi menahan tanah di bagian sambungan jembatan.

“Pada November 2024, struktur jembatan sudah selesai semua. Tidak ada masalah pada badan jembatan. Kendala muncul setelah hujan deras dan banjir, yang menyebabkan dinding CCSP bergeser,” ungkap Mustaqim saat ditemui, Selasa (26/08/2025).

Ia menambahkan, sejumlah langkah darurat telah dilakukan pihak kontraktor untuk menstabilkan kondisi oprit, di antaranya dengan mengeluarkan timbunan yang terdampak, memasang bronjong sebagai penahan longsoran, serta menggunakan geotekstil untuk memperkuat dasar timbunan. Namun, meski telah dilakukan berbagai perbaikan, banjir besar pada Februari dan Juni 2025 kembali mengakibatkan amblasnya tanah di sekitar oprit.

“Kami sudah lakukan beberapa perbaikan. Setiap kali ada penurunan, tanah diratakan kembali lalu dicor ulang. Tapi ketika banjir datang, kondisi tanah kembali turun,” jelas Mustaqim.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Linda Juniarti, memastikan bahwa pihak kontraktor telah berulang kali melakukan perbaikan sesuai dengan spesifikasi teknis proyek. Ia menegaskan, struktur utama jembatan tidak mengalami gangguan, dan permasalahan hanya terjadi pada oprit akibat faktor alam yang sulit dikendalikan.

“Kontraktor sudah empat kali melakukan perbaikan. Kondisi jembatan tidak terpengaruh, hanya bagian oprit yang bermasalah. Ini karena pengaruh musim hujan dan kemarau yang membuat tanah labil,” terang Linda.

Linda menjelaskan, hasil rapat koordinasi tim teknis pada 9 Agustus 2025 menunjukkan bahwa desain awal jembatan tidak bermasalah secara struktural. Namun, untuk memastikan oprit lebih kuat dan tidak mudah turun, dibutuhkan solusi tambahan berupa pembangunan dinding penahan tanah (DPT) atau fondasi dalam, bukan hanya dengan menimbun ulang material tanah.

“Meski desain jembatan aman, tapi untuk memperkuat oprit dibutuhkan solusi tambahan berupa dinding penahan tanah (DPT) atau fondasi dalam, bukan sekadar timbunan,” katanya.

Lebih lanjut, Linda menyampaikan bahwa semua pekerjaan yang masih termasuk dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) akan tetap menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana proyek. Namun, apabila ditemukan kebutuhan tambahan di luar RAB yang bersifat mendesak, Dinas PU Kukar akan siap memberikan dukungan penuh demi menjaga keamanan dan keberlanjutan fungsi jembatan tersebut.

“Kami pastikan jembatan tetap bisa digunakan masyarakat dengan aman. Oprit akan terus ditangani sampai kondisinya benar-benar stabil,” tutup Linda.

Dinas PU Kukar menegaskan bahwa Jembatan Oloy memiliki peran vital sebagai sarana penghubung antarwilayah di Kecamatan Muara Muntai. Keberadaannya menjadi akses utama masyarakat untuk aktivitas ekonomi, distribusi hasil pertanian, serta transportasi antarpermukiman. Karena itu, penanganan terhadap oprit menjadi prioritas utama agar mobilitas warga tidak terganggu dan potensi risiko akibat penurunan tanah dapat diminimalisir.

Upaya yang dilakukan pemerintah daerah bersama kontraktor merupakan bentuk komitmen untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, sekaligus memastikan infrastruktur publik yang dibangun dengan anggaran negara dapat berfungsi optimal dan berumur panjang. Dengan kerja sama dan pengawasan berkelanjutan, diharapkan persoalan oprit Jembatan Oloy dapat segera teratasi secara permanen. [] ADVERTORIAL

Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com