KUTAI KARTANEGARA – Upaya penanganan banjir dan perbaikan lingkungan di Tenggarong kembali menjadi fokus Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Tahun ini, sebanyak 10 proyek drainase akan direalisasikan dengan total anggaran sekitar Rp69 miliar, bersumber dari APBD murni 2025.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Kukar, Awang Agus Syahbandi, menjelaskan bahwa sebagian proyek merupakan kelanjutan pekerjaan tahun sebelumnya. “Ada pekerjaan yang masih tersisa di 2024, jadi tahun ini dipastikan selesai. Drainase juga ditambah di beberapa titik rawan genangan,” kata Awang, Senin (19/05/2025).
Beberapa proyek prioritas meliputi Drainase Loa Ipuh senilai Rp17,5 miliar, Kanal Banjir Taman Kota Raja (TKR) Rp8,5 miliar, Drainase Jalan Mawar Rp14,6 miliar, serta Drainase Jalan Jelawat Rp9,9 miliar. Jalur terakhir disebut krusial untuk mengurangi banjir yang kerap terjadi di Jalan Pesut dan Putri Kencana.
Selain itu, proyek lain yang juga mendapat perhatian serius antara lain Drainase Jalan Maduningrat Rp6,6 miliar, Drainase Rapak Mahang Rp3,6 miliar, Drainase Lingkungan Perumahan Arwana Rp2,7 miliar, Drainase Jalan Belida Rp1,8 miliar, Drainase Gunung Belah Rp2,6 miliar, serta lanjutan Drainase Jalan Pesut Rp1,2 miliar.
Menurut Awang, persoalan banjir di Tenggarong memerlukan penanganan serius karena curah hujan yang tidak menentu sepanjang tahun. “Kita tidak ingin genangan berulang kali mengganggu aktivitas warga. Drainase yang memadai jadi solusi utama,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh proyek drainase tidak hanya berfokus pada pengendalian banjir, tetapi juga bertujuan meningkatkan kualitas tata kota. “Drainase yang tertata akan mempercantik wajah kota sekaligus mendukung kebersihan lingkungan,” jelas Awang.
DPU Kukar menekankan bahwa koordinasi dengan kontraktor pelaksana serta pengawasan lapangan menjadi hal penting agar proyek selesai tepat waktu dan sesuai spesifikasi teknis. Pihaknya juga memperhatikan aspek keamanan, kualitas saluran, serta akses masyarakat selama proses pembangunan. “Kami menargetkan seluruh proyek selesai tepat waktu agar manfaat segera dirasakan masyarakat,” tambah Awang.
Lebih jauh, ia mengajak masyarakat ikut berperan aktif dalam menjaga fasilitas yang telah dibangun. Peran serta warga menjadi kunci agar drainase berfungsi optimal dan memiliki masa pakai yang panjang. “Kami mengajak masyarakat ikut menjaga fasilitas setelah selesai dibangun, supaya bertahan lama dan berfungsi optimal,” pungkasnya.
Proyek drainase ini diharapkan mengurangi titik genangan di kawasan perkotaan, meningkatkan kenyamanan lingkungan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan infrastruktur air yang tertata rapi, aktivitas masyarakat, perdagangan, serta mobilitas kendaraan di Tenggarong dapat berjalan lebih lancar, terutama saat musim hujan tiba.
Selain itu, pembangunan drainase juga berpotensi meningkatkan estetika kota, karena saluran yang tertata rapi dan bersih akan menambah nilai keindahan kota. Pemerintah daerah menekankan bahwa upaya ini merupakan bagian dari program jangka panjang untuk mewujudkan Tenggarong sebagai kota yang bersih, nyaman, dan aman dari banjir. [] ADVERTORIAL
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan