Desa Selengot Kaltim Belum Nikmati Listrik PLN, DPRD Angkat Suara

SAMARINDA – Permasalahan infrastruktur dasar di Desa Selengot, Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser, kembali menjadi sorotan wakil rakyat. Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Syahariah Mas’ud, menilai kondisi masyarakat yang masih belum menikmati aliran listrik PLN dan akses air bersih merupakan bukti bahwa pembangunan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) masih tertinggal jauh.

“Saya lebih prihatin itu daerah-daerah Paser di Selengot dengan perjalanan 2 jam jalur laut dari Tanah Grogot, masyarakat di sana pakai disel listrik yang nyalanya hanya malam hari dan mengenai minum air mereka tadah hujan,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Selasa (09/09/2025).

Menurut Syahariah, masyarakat setempat hanya mengandalkan mesin diesel yang dikelola desa. Namun, mesin tersebut sudah sering mengalami kerusakan sehingga listrik tidak stabil. Pada saat musim kemarau, persoalan menjadi semakin berat karena warga harus mendatangkan air bersih dari daerah lain menggunakan kapal.

“Saat ini gensetnya sering rusak karena dimakan usia pemakaian dan kalau umpamanya musim kemarau mendatangkan air bersih dari daerah lain dengan kapal, jadi ini perlu disuarakan serta diperhatikan,” jelas legislator daerah pemilihan Paser dan Penajam Paser Utara ini.

Ia pun mendorong agar pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, bersama DPRD Kaltim khususnya dari dapil yang sama, memberi perhatian lebih terhadap persoalan mendasar ini. Syahariah menekankan bahwa pemerataan pembangunan tidak boleh hanya dirasakan oleh wilayah perkotaan, sementara desa terpencil masih berjuang dengan kebutuhan dasar.

“Saya mengajak teman-teman anggota DPRD dan OPD perhatikan ini saudara-saudara kita masak zaman sekarang yang kita berlebihan, tapi di sana kasihan mereka ini, dan bagaimana upaya kita agar air minum bisa masuk mau bagaimana modelnya,” tuturnya.

Politisi Golkar tersebut berharap dalam dua tahun ke depan pemerintah provinsi mampu mewujudkan langkah nyata. Ia menekankan pentingnya membuktikan janji-janji pemerataan pembangunan dengan menghadirkan listrik, air bersih, dan akses pendidikan bagi masyarakat di pelosok.

“Harapan saya 2026 dan 2027 itu sudah terealisasikan itu air minum, kemudian lampu dan pendidikan juga di desa terdalam itu perlu kita buktikan jangan hanya bicara,” tegas Syahariah. [] ADVERTORIAL

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com