KUTAI KARTANEGARA – Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) menjadi ujung tombak dalam pengelolaan irigasi di lapangan. Peran penting ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar), guna meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan di daerah.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) P3A yang digelar di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Rabu (24/09/2025). Kegiatan ini diikuti oleh anggota P3A dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari berbagai kecamatan, dengan tujuan meningkatkan kapasitas pengelolaan air secara profesional, efektif, dan berkelanjutan.
Taufik menekankan bahwa tata kelola air merupakan kunci utama peningkatan hasil pertanian. Menurutnya, pengelolaan irigasi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga harus melibatkan P3A sebagai operator di lapangan. “Air yang cukup dan terdistribusi baik akan memastikan produktivitas padi dan sayuran meningkat,” katanya.
Dalam bimtek tersebut, para peserta dibekali materi teknis terkait manajemen jaringan irigasi, perawatan saluran air, hingga pengaturan waktu irigasi yang efisien. Selain itu, mereka juga diajak berdiskusi mengenai permasalahan yang dihadapi di lapangan, seperti saluran tersumbat, distribusi air yang tidak merata, dan koordinasi antar-kelompok tani. Diskusi ini bertujuan menemukan solusi praktis sekaligus meningkatkan kemampuan P3A dalam menyelesaikan masalah secara mandiri.
Selama tiga tahun terakhir, Distanak Kukar mencatat bahwa P3A kembali menunjukkan aktivitas positif. Meski sebelumnya sempat lesu akibat terbatasnya pendampingan, pembinaan intensif bersama penyuluh membuat sebagian besar pengurus kembali aktif mendukung kelompok tani maupun gabungan kelompok tani di wilayah mereka. Aktivitas ini meliputi pemantauan distribusi air, pendampingan teknis terhadap petani, dan pelaporan kondisi irigasi secara rutin ke dinas terkait.
Taufik juga mengapresiasi langkah Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar yang terus memperbaiki jaringan irigasi di beberapa lokasi. Infrastruktur primer dan sekunder ditangani Dinas PU bersama Balai Wilayah Sungai, sementara jaringan tersier didukung oleh Kementerian Pertanian. Perbaikan ini mencakup normalisasi saluran, pemasangan pintu air baru, serta pembersihan sungai dan kanal yang tersumbat. Dengan koordinasi lintas instansi ini, distribusi air di seluruh lahan pertanian di Kukar diyakini menjadi lebih lancar dan merata.
“Kami berharap ke depan ada sinergi yang lebih solid antara petani, penyuluh, dan pemerintah daerah. Dengan begitu, ketahanan pangan di Kukar bisa terjamin,” ujar Taufik. Ia menekankan bahwa profesionalisme P3A sangat menentukan keberhasilan distribusi air, karena petani sendiri yang berada di lapangan lebih memahami kebutuhan nyata di masing-masing wilayah.
Dengan dukungan P3A yang semakin aktif dan perbaikan jaringan irigasi, diharapkan produktivitas pertanian di Kutai Kartanegara meningkat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. Partisipasi aktif petani, koordinasi lintas dinas, dan penerapan pengelolaan air yang efektif menjadi kunci keberhasilan pembangunan pertanian yang lebih produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
“P3A bukan sekadar operator irigasi, tetapi juga motor penggerak peningkatan kualitas pertanian. Dengan keterampilan yang mumpuni, mereka dapat memastikan kebutuhan air tercukupi, mendukung produktivitas, dan menjaga keberlanjutan pertanian di Kukar,” pungkas Taufik. [] ADVERTORIAL
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan