Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KOLOMBO – Tragedi memilukan terjadi di Sri Lanka setelah sebuah kereta gantung yang mengangkut belasan biksu jatuh di kawasan perbukitan Na Uyana pada Rabu (24/9/2025) dini hari waktu setempat. Kecelakaan maut ini menewaskan tujuh biksu, termasuk tiga warga asing, dan melukai beberapa lainnya.
Polisi Sri Lanka menjelaskan, kereta gantung tersebut digunakan untuk membawa para biksu menuju tempat meditasi di puncak gunung. Namun, kabel penyangga rel mendadak putus saat perjalanan. “Terdapat 13 biksu di dalam kereta gantung. Ada dua yang berhasil lolos dengan sedikit cedera, tapi empat lainnya dalam kondisi yang kritis,” kata seorang petugas kepolisian Sri Lanka, dikutip dari AFP, Kamis (25/9/2025).
Laporan awal menyebutkan bahwa setelah kabel putus, kabin meluncur dengan kecepatan tinggi menuruni bukit. Kendaraan tersebut akhirnya keluar jalur dan menghantam sebuah pohon besar, menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa.
Tujuh biksu dinyatakan meninggal dunia, di antaranya tiga warga asing asal India, Rusia, dan Rumania. Identitas para korban belum dipublikasikan secara lengkap, menunggu proses pemberitahuan kepada keluarga.
Biara Na Uyana, yang menjadi tujuan perjalanan para biksu itu, terletak sekitar 130 kilometer timur laut dari ibu kota Kolombo. Biara ini dikenal sebagai salah satu pusat meditasi terbesar di Sri Lanka dan kerap menarik minat praktisi dari berbagai negara.
Kecelakaan ini menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi komunitas religius di Sri Lanka tetapi juga bagi masyarakat internasional. Banyak yang menilai, insiden tersebut mengungkap persoalan serius terkait standar keselamatan sarana transportasi ke kawasan terpencil yang kerap digunakan kalangan rohaniawan maupun wisatawan.
Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti patahnya kabel. Tim penyelamat juga terus berjaga di lokasi untuk mengantisipasi adanya korban tambahan. []
Admin04
