Disbun Kukar dan PT BGUM Kembangkan Padi Gogo

KUTAI KARTANEGARA — Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama PT Bina Graha Utama Makmur (BGUM) menghadiri kegiatan sosialisasi pengembangan padi gogo. Acara ini digelar oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar di Kantor Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Selasa (22/07/2025).

Kegiatan sosialisasi ini menjadi langkah awal memanfaatkan areal izin usaha perkebunan milik PT BGUM untuk penanaman padi gogo, sebagai bentuk sinergi antara sektor perkebunan dan pertanian dalam menjaga ketahanan pangan lokal dan nasional.

Kepala Bidang Produksi Disbun Kukar, Subagio, menjelaskan pihaknya mengapresiasi inisiatif Distanak Kukar yang menggandeng pelaku usaha perkebunan dalam pengembangan padi gogo di Kenohan. Ia menegaskan dukungan penuh PT BGUM terhadap program tersebut, baik dari sisi ketersediaan lahan maupun koordinasi teknis di lapangan.

“Dari hasil diskusi tadi, Distanak Kukar menargetkan pengembangan padi gogo hingga 200 hektar. Namun, saat ini Gapoktan Tuana Tuha baru dapat menyanggupi seluas 54 hektar,” terang Subagio.

Meskipun masih di bawah target, angka 54 hektar menjadi titik awal yang signifikan untuk memulai pola pertanian terpadu di kawasan usaha perkebunan. Langkah ini membuka peluang diversifikasi komoditas dan peningkatan produktivitas petani lokal. Dengan adanya lahan yang sudah siap, petani dapat mulai belajar teknik tanam padi gogo yang lebih modern, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, hingga panen.

Sementara itu, PT BGUM menyatakan kesiapan memberikan fasilitas berupa akses lahan, dukungan logistik, dan sinergi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program ini. Perusahaan juga menegaskan komitmen berperan aktif dalam pembangunan daerah, khususnya melalui kontribusi terhadap ketahanan pangan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan perusahaan, pengembangan padi gogo di Kenohan diharapkan menjadi model integrasi lahan perkebunan dengan pertanian pangan. Program ini akan dipantau dan dievaluasi Distanak Kukar untuk memastikan target 200 hektar tercapai secara bertahap.

Selain aspek produksi, sosialisasi ini juga menekankan pentingnya pemahaman petani terhadap nilai ekonomi padi gogo. Dengan manajemen yang tepat, hasil panen dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong ekonomi lokal. Dukungan teknologi pertanian modern, seperti alat tanam mekanis, pupuk tepat guna, dan pendampingan dari pihak terkait menjadi kunci keberhasilan program agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Langkah kolaboratif ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi pemerintah, perusahaan, dan petani dapat mendorong ketahanan pangan berkelanjutan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah. Subagio menambahkan, upaya ini juga dapat memperkuat kapasitas petani lokal agar lebih mandiri dalam mengelola lahan dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Dengan demikian, pengembangan padi gogo di Kenohan bukan sekadar program pertanian, tetapi juga inisiatif strategis yang menggabungkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan demi mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com