KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat desa dan kelurahan yang belum terjangkau jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Salah satu langkah strategis yang kini menjadi sorotan adalah program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), yang mengedepankan kolaborasi lintas instansi dan pemberdayaan lokal.
Program Pamsimas hadir sebagai solusi konkret bagi wilayah-wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan air bersih akibat keterbatasan jaringan PDAM. Melalui pembangunan sarana dan prasarana air bersih yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), masyarakat kini mulai menikmati air bersih yang layak dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menjadi salah satu tokoh penting dalam pelaksanaan program ini. Arianto menjelaskan bahwa keberhasilan Pamsimas tidak lepas dari sinergi antara Bappeda, DPMD, Disperkim, dan PDAM yang tergabung dalam Tim Optimalisasi Air Bersih Kukar. Masing-masing instansi memiliki peran strategis dalam memastikan program berjalan efektif, (06/10/2025).
Program Pamsimas telah berhasil diterapkan di beberapa desa di Kecamatan Muara Kaman, seperti Desa Salo Cella, Sebemban, Menamang Kiri, Menamang Kanan, dan Tunjungan. Seluruh desa tersebut kini telah memiliki sistem air bersih yang berfungsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kebutuhan akan air bersih merupakan hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi. Banyak desa di Kukar yang belum terjangkau jaringan PDAM karena faktor teknis dan geografis. Oleh karena itu, program Pamsimas menjadi jawaban atas tantangan tersebut, dengan pendekatan berbasis masyarakat dan dukungan lintas sektor.
Setelah sarana air bersih dibangun oleh Disperkim, pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah desa atau kelompok pengelola Pamsimas yang dibentuk secara lokal. PDAM berperan dalam memberikan pelatihan teknis kepada kelompok tersebut agar mampu mengoperasikan sistem air bersih secara mandiri. DPMD Kukar mendorong agar pengelolaan ini bisa dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga keberlanjutan layanan dapat terjamin.
Arianto juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah desa melalui alokasi anggaran dari APBDes untuk pemeliharaan dan pengembangan fasilitas. Sementara itu, Bappeda bertugas merencanakan peningkatan kapasitas apabila kebutuhan air masyarakat masih belum terpenuhi.
Diharapkan Program Pamsimas bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga tentang membangun kemandirian dan kualitas hidup masyarakat desa. Dengan arahan langsung dari Bupati Kukar, Tim Optimalisasi Air Bersih Kukar terus bergerak untuk memastikan seluruh warga, tanpa terkecuali, memiliki akses terhadap air bersih yang layak.
“Alhamdulillah beberapa lokasi sudah berhasil kita laksanakan dengan baik. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor berjalan efektif demi kesejahteraan masyarakat desa,” tutup Arianto dengan optimisme.
Melalui sinergi dan semangat gotong royong, Kukar membuktikan bahwa air bersih bukan lagi mimpi bagi desa-desa terpencil. Ini adalah langkah nyata menuju desa yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan. [] ADVERTORIAL
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan