Pembangunan Jembatan Prioritas di Jantung Kota Tenggarong

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menegaskan komitmennya dalam memperkuat konektivitas wilayah dan memperlancar mobilitas masyarakat melalui pembangunan Jembatan Besi Tenggarong, sebuah proyek infrastruktur prioritas yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.

Proyek yang kini berjalan di jantung ibu kota Kabupaten Kukar ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah daerah untuk menata ulang sistem transportasi perkotaan. Jembatan tersebut akan menggantikan jembatan lama yang telah dinilai tidak lagi mampu menampung arus lalu lintas yang semakin padat, terutama pada jam-jam sibuk.

Kepala Bidang Bina Marga DPU Kukar, Linda Juniarti, menjelaskan bahwa saat ini pekerjaan telah memasuki tahap awal berupa persiapan material dan alat pemancangan. Sejumlah komponen vital seperti pipa pancang dan struktur baja utama sudah berada di lokasi proyek dan siap digunakan.

“Tahapan awal ini sangat krusial agar struktur jembatan memiliki pondasi yang kuat,” jelas Linda, Senin (02/06/2025).

Menurutnya, keseriusan pada tahap persiapan menjadi faktor penentu keberhasilan proyek. “Keseriusan dalam tahap awal ini menjadi kunci agar pembangunan jembatan bisa selesai tepat waktu dan aman digunakan masyarakat,” tambahnya.

Teknis dan Urgensi Pembangunan

Secara konstruksi, jembatan baru ini dirancang memiliki panjang total 30 meter, dengan bentang utama menyesuaikan kebutuhan arus lalu lintas yang meningkat pesat di pusat Kota Tenggarong. Dua sisi pendekat masing-masing sepanjang lima meter disiapkan untuk memperlancar aliran kendaraan, termasuk angkutan besar yang selama ini kerap terkendala di jembatan lama.

Linda menegaskan bahwa pembangunan ini bukan sekadar penggantian infrastruktur lama, melainkan juga jawaban terhadap lonjakan volume kendaraan yang setiap tahun meningkat.

 “Setiap hari beban kendaraan semakin tinggi. Jembatan lama sudah menunjukkan tanda-tanda tidak mampu menahan arus tersebut. Karena itu, pembangunan ini menjadi sangat mendesak,” katanya.

Pemerintah menargetkan penyelesaian proyek pada Desember 2025, sehingga jembatan baru dapat difungsikan mulai Januari 2026.

“Kami akan mengawal progres pekerjaan ini agar sesuai dengan perencanaan,” tambah Linda, memastikan pengawasan ketat dilakukan untuk menghindari keterlambatan.

Manfaat Mobilitas dan Ekonomi Lokal

Selain fungsi utama sebagai sarana transportasi, pembangunan jembatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kutai Kartanegara. Infrastruktur baru ini akan mempermudah mobilitas masyarakat, memperlancar distribusi barang, serta mendukung aktivitas ekonomi di sekitar pusat kota.

“Kehadiran jembatan baru akan memudahkan warga untuk beraktivitas sehari-hari, mulai dari berangkat kerja, sekolah, hingga aktivitas perdagangan,” jelas Linda.

Dengan struktur yang lebih kuat dan bentang yang lebih lebar, jembatan baru diyakini akan menurunkan tingkat kemacetan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Pemerintah juga menilai bahwa jembatan ini akan mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan perdagangan lokal yang selama ini menjadi denyut ekonomi di sekitar kawasan jembatan lama.

“Kami ingin warga merasa nyaman dan aman saat melintasi jembatan. Selain itu, akses yang lebih lancar akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan kualitas hidup masyarakat di Tenggarong,” pungkas Linda.

Tahapan Proyek 

Dalam pelaksanaannya, DPU Kukar menempatkan pengawasan mutu konstruksi sebagai prioritas utama. Setiap tahapan diawasi secara langsung oleh tim teknis agar kualitas material dan struktur jembatan memenuhi standar keamanan.

Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono, menyampaikan perkembangan positif dari proyek tersebut. Hingga awal September 2025, progres fisik konstruksi jembatan mencapai 51 persen, sementara pembangunan turap atau dinding penahan sungai sudah menyentuh 60 persen.

“Pekerjaan berjalan sesuai rencana. Kami optimis target penyelesaian Desember 2025 dapat tercapai, meski ada opsi perpanjangan kontrak bila masih ada pekerjaan kecil, seperti pemasangan railing,” ujar Wiyono, Selasa (02/09/2025).

Fokus pengerjaan saat ini terletak pada perakitan pilar jembatan di bagian tengah sungai. Setelah tahap tersebut tuntas, pemasangan girder atau balok baja utama dijadwalkan dimulai pada akhir September.

“Kami ingin jembatan ini tidak hanya indah secara visual, tetapi juga aman dan tahan lama untuk seluruh pengguna,” kata Wiyono.

Dukungan DPRD dan Pengawasan 

Perhatian terhadap proyek ini tidak hanya datang dari jajaran eksekutif, tetapi juga dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara. Ketua DPRD Ahmad Yani bersama Wakil Ketua Abdul Rasid, Junadi, dan Aini Faridah turun langsung ke lokasi untuk meninjau progres pembangunan.

Kunjungan ini merupakan bentuk pengawasan sekaligus dukungan agar proyek dapat berjalan sesuai target dan memenuhi harapan masyarakat.

“Jembatan ini bukan sekadar sarana transportasi, tetapi juga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi. Mobilitas yang lancar akan mempermudah distribusi barang, membuka peluang usaha baru, dan memperkuat konektivitas antardesa maupun kota,” kata Yani saat peninjauan.

Dukungan legislatif ini memperkuat sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah dalam menjaga akuntabilitas proyek strategis daerah. DPRD menilai, pembangunan jembatan ini akan menjadi ikon baru modernisasi Tenggarong serta bukti nyata kolaborasi lintas lembaga.

Konsep Teras Tenggarong

Selain fungsinya untuk transportasi, pembangunan jembatan besi juga terintegrasi dengan penataan kawasan tepi Sungai Mahakam melalui konsep Teras Tenggarong, sebuah proyek ruang publik yang dirancang menjadi destinasi wisata baru.

“Konsep Teras Tenggarong ini akan menambah nilai estetika dan rekreasi bagi masyarakat. Selain memudahkan mobilitas, kita juga menata kawasan tepi sungai agar lebih tertata dan nyaman dikunjungi,” tambah Wiyono.

Pemerintah daerah ingin menjadikan jembatan baru ini sebagai bagian dari wajah baru kota Tenggarong – tidak hanya berfungsi secara teknis, tetapi juga menambah keindahan dan kebanggaan warga terhadap kotanya sendiri.

Teras Tenggarong diharapkan menjadi ruang publik multifungsi: tempat warga bersantai, berinteraksi sosial, hingga mendukung kegiatan ekonomi kreatif di sekitar kawasan sungai.

Infrastruktur Jalan dan Jembatan

Pembangunan Jembatan Besi Tenggarong merupakan satu dari sejumlah proyek strategis yang dicanangkan DPU Kukar dalam Rencana Kerja Tahun 2025. Bidang Bina Marga menargetkan pencapaian 65,73 persen penyelenggaraan jalan mantap hingga akhir tahun.

“Secara keseluruhan, pelaksanaan program jalan dan jembatan masih on the track. Tidak ada kendala berarti di lapangan, termasuk pada ruas-ruas prioritas. Dengan progres yang sudah di atas 60 persen, kami yakin bisa menuntaskan target tahun ini,” jelas Linda.

Total panjang jaringan jalan di Kukar mencapai 90 kilometer, dengan sekitar 50 kilometer telah ditetapkan sebagai ruas jalan kabupaten melalui SK resmi, sementara sisanya masih di luar SK.

Meski terjadi efisiensi anggaran dari Rp1,2 triliun menjadi Rp900 miliar, DPU Kukar menegaskan bahwa mutu pekerjaan tetap menjadi prioritas utama.

“Efisiensi anggaran tidak mengurangi kualitas maupun capaian pekerjaan. Justru dengan pengelolaan yang lebih efektif, kita bisa memastikan setiap rupiah digunakan tepat sasaran,” tegas Linda.

Konektivitas Wilayah 

Selain memperkuat jantung kota Tenggarong, DPU Kukar juga fokus memperluas konektivitas antarwilayah hingga ke pelosok kecamatan. Data hingga awal 2025 mencatat 118 jembatan masih belum dalam kondisi mantap dan memerlukan perhatian serius.

“Di Kecamatan Loa Kulu ada 10 titik longsor, Tabang 12 titik, Kembang Janggut 3 titik, Tenggarong 3 titik, serta Loa Janan 2 titik. Sebagian sudah ditangani, namun beberapa masih berpotensi longsor kembali,” jelas Linda.

Kondisi geografis dan dinamika alam seperti longsor menjadi tantangan tambahan bagi pelaksanaan proyek infrastruktur. Untuk itu, DPU Kukar tengah menyusun roadmap pembangunan yang diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Perlu dipahami bahwa tidak semua proyek jalan adalah kewenangan DPU. Karena itu, kami membuka akses informasi publik melalui aplikasi resmi agar masyarakat bisa memantau mana yang menjadi tanggung jawab kami dan mana yang tidak,” tegas Linda.

Komitmen Pemkab Kukar

Dalam rapat koordinasi pembangunan infrastruktur yang dipimpin Bupati Kukar Aulia Rahman Basri pada September 2025, pemerintah menegaskan bahwa pembangunan jalan dan jembatan tidak hanya soal perbaikan fisik, tetapi juga penggerak pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik.

“Dengan sinkronisasi data dan kebijakan, pembangunan bisa berjalan lebih efektif. Fokus kita adalah mempercepat pemerataan akses dan meningkatkan pelayanan publik,” ujarnya.

Pemkab Kukar juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas melalui aplikasi pemantauan digital. Warga dapat memantau langsung kondisi proyek dan progres pembangunan.

Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, turut menegaskan pentingnya sinergi antar-OPD.

“Rapat ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah konkret menyatukan arah pembangunan. Dengan roadmap baru, Kukar optimistis mencapai target percepatan pembangunan,” ujarnya.

Linda menambahkan bahwa pembangunan jalan dan jembatan juga diarahkan untuk mendukung akses ke pusat layanan publik serta kawasan industri, sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.

“Kami ingin memastikan pembangunan tidak hanya memperbaiki jalan, tetapi juga menghadirkan akses yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat Kukar,” tuturnya.

Dampak Sosial Ekonomi

Respon masyarakat Tenggarong terhadap proyek Jembatan Besi sangat positif. Warga menyambut baik percepatan pembangunan karena dinilai akan memberikan manfaat langsung terhadap aktivitas harian dan peluang ekonomi lokal.

Dengan meningkatnya konektivitas, akses pendidikan, kesehatan, dan perdagangan diharapkan menjadi lebih mudah. Proyek ini sekaligus mempertegas komitmen pemerintah daerah untuk menghadirkan infrastruktur publik yang layak, aman, dan berkelanjutan.

Pemerintah berharap penyelesaian tepat waktu akan menjadikan Jembatan Besi Tenggarong bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga simbol kemajuan, keindahan, dan semangat kolaboratif antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat.

Pilar Modernisasi Kukar

Pembangunan Jembatan Besi Tenggarong menandai babak baru transformasi infrastruktur di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan desain modern, pengawasan ketat, dan keterlibatan berbagai pihak, proyek ini diharapkan menjadi ikon baru Tenggarong yang merepresentasikan kemajuan, estetika, dan efisiensi.

Lebih dari sekadar proyek fisik, jembatan ini adalah manifestasi visi pembangunan daerah: menghubungkan wilayah, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan target penyelesaian Desember 2025, masyarakat Kukar menantikan hadirnya jembatan yang tidak hanya kokoh dan indah, tetapi juga menjadi simbol kemajuan peradaban kota yang tumbuh bersama masyarakatnya. [] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com