KUTAI KARTANEGARA — Desa Kota Bangun III menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan ekonomi lokal. Dalam dua tahun terakhir, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bangun Sejahtera berhasil mencetak Pendapatan Asli Desa (PADes) sebesar Rp 50 juta. Capaian ini menjadi tonggak awal menuju kemandirian fiskal desa.
Bumdes Bangun Sejahtera berhasil mengelola berbagai unit usaha desa secara produktif, menghasilkan PADes Rp 50 juta. Usaha tersebut mencakup pengelolaan pasar desa, pengembangan destinasi wisata Danau Kumbara, dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Ketiga sektor ini mendorong perputaran ekonomi lokal dan membuka lapangan kerja baru bagi warga.
Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, menjadi tokoh sentral dalam transformasi ini. Ia bersama pengelola Bumdes dan warga desa membangun sinergi untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga turut memberikan dukungan dan berharap keberhasilan ini bisa menjadi model nasional.
Transformasi ekonomi desa ini berlangsung dalam dua tahun terakhir dan terus berlanjut hingga tahun 2025. Lilik menyampaikan capaian terbaru dalam sebuah pertemuan desa yang dihadiri perangkat desa dan tokoh masyarakat, (27/09/2025).
Seluruh proses berlangsung di Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Desa ini kini dikenal sebagai salah satu desa produktif dan mandiri di wilayah tersebut.
Kelompok penggerak desa menyadari bahwa ketergantungan pada dana pusat dan kabupaten tidak bisa menjadi solusi jangka panjang. Oleh karena itu, mereka mengembangkan Bumdes sebagai fondasi ekonomi desa. Kolaborasi antarwarga, pengelola Bumdes, dan perangkat desa menjadi kunci utama keberhasilan.
Bumdes Bangun Sejahtera memulai dengan pengelolaan pasar desa, yang kemudian diperluas ke sektor wisata dan perkebunan. Penguatan sistem manajemen dan profesionalisasi pengelolaan menjadi fokus utama. Potensi lain seperti perikanan, agrowisata, dan kerajinan lokal mulai dipetakan sebagai tahap pengembangan berikutnya.
Kepala Desa Lilik Hendrawanto menegaskan bahwa prinsip gotong royong menjadi landasan utama. “Kami optimistis, jika dikelola dengan komitmen dan semangat gotong royong, Bumdes bisa jadi pilar utama transformasi ekonomi desa,” ujarnya.
Kini, Kota Bangun III dilirik sebagai contoh desa mandiri yang mampu mengelola sumber daya lokal secara efektif. Pemerintah daerah berharap model ini bisa direplikasi di desa-desa lain di Kutai Kartanegara dan bahkan secara nasional. [] ADVERTORIAL
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan