JAKARTA — Warga Rorotan, Jakarta Utara, digegerkan oleh penemuan mayat pria tanpa identitas di aliran Kali Banjir Kanal Timur (BKT) pada Rabu (29/10/2025) pagi. Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan sudah membusuk, memunculkan tanda tanya besar mengenai penyebab kematiannya.
Penemuan itu terjadi sekitar pukul 08.45 WIB saat dua petugas Unit Pelaksana Sampah (UPS) Badan Air Kecamatan Cilincing sedang membersihkan sampah di sekatan palka HDPE Kali BKT. “Kedua saksi melihat benda yang dikira boneka, namun setelah diperhatikan ternyata merupakan sesosok mayat laki-laki,” kata Kapolsek Cilincing, AKP Bobi Subasri, dalam keterangannya, Rabu.
Kedua petugas langsung melapor kepada pengawas UPS yang kemudian meneruskan informasi itu ke Polsek Cilincing. Tak lama berselang, aparat kepolisian tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus lengan pendek, celana panjang taktikal, dan mengenakan pampers. Kondisi tubuhnya sudah membusuk sehingga sulit dikenali secara fisik. Dari hasil pemeriksaan awal Tim Inafis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Tubuh korban sudah dalam keadaan membusuk dan diperkirakan telah meninggal dunia sekitar tiga hari sebelumnya,” ujar Bobi.
Setelah dievakuasi, jasad pria misterius itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Polisi kini berupaya mengungkap identitas korban melalui proses identifikasi sidik jari dan pencocokan data orang hilang.
“Kami sudah melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi-saksi, serta berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Utara. Untuk sementara, korban masih berstatus Mr. X dan kami masih melakukan upaya identifikasi,” jelas Bobi.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga laki-laki dengan ciri-ciri seperti korban agar segera melapor. “Kami harap warga yang kehilangan anggota keluarga segera datang ke Polsek Cilincing atau Polres Metro Jakarta Utara,” tambahnya.
Misteri kematian pria tanpa identitas itu kini menjadi fokus penyelidikan, sementara publik menanti hasil visum dan identifikasi yang bisa mengungkap siapa korban sebenarnya dan apa penyebab kematiannya. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan