Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
TOBA – Kecelakaan maut kembali menghantui ruas Jalan Lintas Sumatera, kawasan yang dikenal rawan namun tetap padat dilalui kendaraan berat. Kamis (30/10/2025) pagi sekitar pukul 06.30 WIB, sebuah truk tangki menabrak angkot di Desa Sitoluama, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Akibatnya, seorang pelajar tewas dan sepuluh penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Kanit Laka Satlantas Polres Toba, Aiptu H. Siregar, membenarkan peristiwa yang menelan korban jiwa tersebut. “Korban meninggal dunia atas nama Risky Siregar (16), pelajar warga Sigumpar. Selain itu, sepuluh penumpang mengalami luka-luka,” ujarnya.
Tujuh korban luka dilarikan ke RSUD Porsea, sementara tiga lainnya, termasuk sopir angkot, kini dirawat di RSU HKBP Balige. Menurut Siregar, insiden itu melibatkan truk tangki BK 8188 KT yang dikemudikan Tison Tarihoran (30), warga Dusun III Hutaginjang, Kecamatan Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan angkot T 1767 R yang berada tepat di depannya.
“Kedua kendaraan datang dari arah yang sama, dari Porsea menuju Balige. Setiba di lokasi kejadian, truk tangki diduga kurang menjaga jarak dan menabrak angkot di depannya,” jelas Siregar.
Benturan keras membuat bagian belakang angkot ringsek. Sejumlah pelajar yang berada di dalamnya terjepit sebelum berhasil dievakuasi warga sekitar. Mereka berangkat pagi itu untuk bersekolah seperti biasa, namun perjalanan berubah menjadi malapetaka.
Saat ini, kedua kendaraan telah diamankan di Polres Toba, sedangkan sopir truk tengah diperiksa intensif. Polisi masih mendalami penyebab pasti kecelakaan, termasuk kemungkinan kelalaian pengemudi dan kondisi teknis kendaraan. “Saat ini kedua kendaraan sudah kita amankan di Polres Toba dan sopir truk tangki sudah kita amankan ke Satlantas Polres Toba untuk dilakukan pemeriksaan lanjut,” papar Siregar.
Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden maut di jalur lintas tersebut. Banyak pihak menilai perlunya pengawasan ketat terhadap sopir kendaraan besar serta penerapan batas kecepatan yang lebih disiplin. Satu nyawa pelajar melayang di jalan yang semestinya menjadi jalur penghidupan, bukan kehilangan. []
Admin04
