KUTAI TIMUR — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) terus mengembangkan upaya peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat lanjut usia (lansia) melalui pembentukan Sekolah Lansia, sebuah program pendidikan non-formal yang berfokus pada pembelajaran, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas hidup di usia senja.
Kepala Dinas PPKB Kutim, Achmad Junaidi, menjelaskan bahwa rencana pembentukan Sekolah Lansia sebenarnya telah melalui proses panjang sejak beberapa tahun terakhir. Program ini dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi para lansia agar tetap aktif, produktif, dan memperoleh pengetahuan baru di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, sosial, hingga keagamaan. “Kalau sosialisasi Sekolah Lansia sudah berjalan beberapa tahun,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Lebih lanjut, Junaidi menegaskan bahwa Sekolah Lansia bukanlah lembaga pendidikan baru, melainkan bentuk pengintegrasian dari program yang sudah ada. Menurutnya, konsep ini akan ditempelkan ke lembaga pendidikan non-formal agar pelaksanaannya lebih efisien dan mudah dijangkau masyarakat. “Kita mau membentuk Sekolah Lansia dengan mengintegrasikannya di dalam satu program, dan ini bukan sekolah baru,” jelasnya.
Ia menuturkan, pelaksanaan kegiatan nantinya akan dilakukan secara fleksibel di berbagai lokasi sesuai kebutuhan peserta, seperti di balai desa, gereja, atau kantor kecamatan. Model pembelajaran ini akan melibatkan pamong dan tutor yang datang langsung ke tempat kegiatan dengan jadwal tertentu. “Nanti pamong dan tutor kita yang datang ke sana, dan pada hari-hari tertentu seperti tiga bulan sekali kita adakan kursus dan pelatihan,” kata Junaidi.
Selain itu, peserta Sekolah Lansia juga akan mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan rutin sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran. Program ini diharapkan mampu membantu lansia menjaga kondisi fisik dan mental mereka agar tetap bugar, mandiri, serta berdaya di lingkungan sosialnya.
Dengan menggabungkan pendekatan edukatif dan kesehatan, Pemkab Kutim berharap Sekolah Lansia menjadi wadah pembelajaran yang inklusif dan menyenangkan bagi warga lanjut usia. “Sekali lagi, ini bukan sekolah baru, tapi kita hanya mengintegrasikan program yang sudah ada ke sebuah lembaga,” tegas Junaidi.
Inisiatif ini sekaligus menegaskan komitmen Pemkab Kutim dalam mewujudkan pembangunan manusia yang berkelanjutan di semua lapisan usia, memastikan para lansia mendapatkan kesempatan yang sama untuk terus belajar dan berkontribusi bagi masyarakat.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan