Andi Harun Ungkap Rahasia Samarinda Tangguh di Tengah Krisis Iklim Global

JAKARTA – Nama Kota Samarinda kembali menggema di panggung internasional. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, tampil memukau dalam forum bergengsi Climate Resilience and Innovation Forum (CRIF) 2025 yang digelar di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Rabu (21/05/2025).

Forum berskala global ini tak hanya dihadiri tokoh nasional, tetapi juga diikuti secara daring oleh perwakilan dari berbagai negara, termasuk China. Samarinda pun mendapat kehormatan besar: ditetapkan sebagai role model kota tangguh dalam menghadapi perubahan iklim.

Dengan penuh keyakinan, Andi Harun menyampaikan bahwa forum ini menjadi momentum penting bagi daerah untuk memperkuat komitmen dalam menjaga bumi dari krisis iklim.

“Isu perubahan iklim sangat penting dan sudah menjadi perhatian dunia. Kota-kota di seluruh dunia harus berkolaborasi dalam menghadapi tantangan ini,” ujar Andi Harun di hadapan peserta forum.

Ia mengingatkan bahwa efek rumah kaca dan perubahan pola cuaca ekstrem kini semakin terasa nyata. Kenaikan permukaan air laut, turunnya permukaan tanah, hingga gelombang panas yang melanda berbagai kota di Indonesia menjadi peringatan keras bagi semua pihak untuk segera bertindak.

“Suhu di beberapa kota Indonesia kini mencapai 37 hingga 38 derajat Celsius, bahkan menimbulkan kebakaran hutan dan lahan. Sementara curah hujan ekstrem yang mencapai 130-150 liter per detik memicu banjir dan tanah longsor, termasuk di Samarinda,” jelasnya.

Andi Harun menegaskan bahwa fenomena anomali iklim bukan lagi wacana global semata, tetapi ancaman nyata yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Pemkot Samarinda tak tinggal diam. Berbagai langkah adaptif dan kolaboratif digalakkan, mulai dari edukasi publik tentang perubahan iklim hingga penguatan kerja sama lintas lembaga dan komunitas.

“Kolaborasi dengan berbagai lembaga dan komunitas menjadi kunci keberhasilan kami dalam membangun daya tahan Kota Samarinda terhadap perubahan iklim,” tegasnya.

Selain fokus pada pengurangan risiko bencana, Samarinda kini mendorong inovasi hijau dan penguatan kapasitas masyarakat agar lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem. CRIF 2025 menjadi ajang penting bagi Samarinda untuk berbagi strategi dan solusi nyata dengan kota-kota lain di dunia.

Dengan pendekatan yang progresif dan partisipatif, Andi Harun berharap Samarinda bisa menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam menciptakan kota tangguh, hijau, dan berkelanjutan.

“Ini bukan hanya tentang iklim, tapi tentang masa depan manusia. Semua kota harus bertransformasi menjadi kota yang tahan terhadap guncangan alam dan perubahan global,” pungkasnya.

Langkah Samarinda di panggung internasional ini menegaskan satu hal: daerah tak perlu menunggu pusat untuk berubah. Kota Tepian kini menjadi bukti bahwa aksi lokal bisa berdampak global. [] (ADVERTORIAL)

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah S.M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com