Disbun Kukar Dorong Hilirisasi Karet di Marangkayu

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mencari solusi terhadap anjloknya harga karet yang dikeluhkan para petani di Kecamatan Marangkayu. Salah satu langkah strategis yang kini dikembangkan ialah mendorong hilirisasi komoditas karet agar memiliki nilai tambah dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Kukar, Muhammad Taufik, menegaskan bahwa tantangan utama sektor karet saat ini terletak pada belum optimalnya rantai pasok industri pengolahan di daerah. “Hilirisasi karet ini menjadi tantangan yang cukup serius. Meskipun sudah ada hilirisasinya, tapi itu di luar Kukar,” ujarnya, Kamis (24/07/2025).

Menurut Taufik, pemerintah daerah berencana menetapkan kawasan industri di Marangkayu sebagai pusat pengembangan hilirisasi komoditas perkebunan. Upaya ini diharapkan mampu menarik minat investor untuk membangun fasilitas pengolahan karet dan kelapa sawit di wilayah tersebut. “Untuk itu, salah satu strateginya ialah pemerintah daerah menetapkan kawasan industri di Marangkayu,” jelasnya.

Langkah tersebut menjadi tindak lanjut atas keluhan petani karet di lima desa Bunga Putih, Sambera, Makarti, Perangat Selatan, dan Perangat Baru yang selama ini menghadapi fluktuasi harga jual getah karet di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.600 per kilogram. Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Marangkayu, Rekson Simanjuntak, menuturkan bahwa harga yang tidak stabil kerap membuat petani merugi.

“Dengan harga yang saat ini membuat petani menjerit. Petani ini sebelumnya masuk program Perkebunan Inti Rakyat (PIR),” ucapnya.

Program PIR sejatinya bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani melalui kemitraan dengan perusahaan besar, namun pelaksanaannya di lapangan dinilai belum berjalan maksimal. Karena itu, Disbun Kukar menilai hilirisasi menjadi langkah jangka panjang yang bisa memberikan dampak signifikan bagi petani.

Selain mendorong industri pengolahan, Disbun juga berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar untuk menarik investasi baru di sektor perkebunan. “Kalau hilirisasi karet dan kelapa sawit ini kategori menengah ke atas. Pemerintah daerah melakukan upaya-upaya bersama DPMPTSP,” pungkas Taufik.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan pemerintah daerah, Disbun Kukar optimistis penguatan hilirisasi karet akan menjadi solusi untuk menstabilkan harga sekaligus meningkatkan pendapatan petani di wilayah Marangkayu. [] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com