KUTAI KARTANEGARA – Upaya menjaga keberlanjutan sektor perkebunan di Kutai Kartanegara (Kukar) tak hanya berfokus pada produktivitas, tetapi juga pada aspek perlindungan terhadap kebun rakyat dan konservasi lingkungan. Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar kini memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan perusahaan perkebunan dalam memastikan dua hal penting tersebut berjalan seimbang.
Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Rudiyanto Hamli, menjelaskan bahwa salah satu prioritas utama Disbun Kukar adalah memberikan perlindungan bagi kebun rakyat, terutama yang dikelola secara swadaya.
“Ketika terjadi serangan hama, penyakit tanaman, atau bencana iklim, prioritas bantuan kami arahkan kepada kebun rakyat,” ujarnya, Selasa (20/05/2025).
Selain mendampingi petani, bidang perlindungan Disbun Kukar juga bertugas mengawasi Areal dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) di wilayah izin Perkebunan Besar Swasta (PBS). Kawasan NKT, tegas Rudiyanto, tidak boleh dialihfungsikan menjadi kebun kelapa sawit karena memiliki nilai ekologis penting.
“Areal konservasi ini harus dijaga karena berfungsi sebagai habitat satwa dilindungi dan tempat tumbuhnya tanaman langka. Bahkan secara ekologis, nilainya setara dengan hutan lindung,” jelasnya.
Dalam kawasan NKT sering ditemukan ekosistem khas seperti lahan gambut dan habitat satwa liar, yang menjadi perhatian rutin dalam pengawasan Disbun Kukar. Untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus melindungi kebun rakyat dari risiko kebakaran, dinas juga membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA).
“Wilayah seperti Sabintulung dan Muara Kaman sangat rentan kebakaran saat musim kemarau. Karena itu, kami memberikan dukungan berupa pelatihan dan bantuan peralatan pemadam kepada KTPA,” kata Rudiyanto.
Menurutnya, pelatihan dilakukan secara rutin agar petani mampu melakukan tindakan cepat ketika terjadi kebakaran. Bahkan beberapa kelompok telah bekerja sama langsung dengan perusahaan perkebunan untuk memperkuat sistem tanggap darurat di tingkat lapangan.
“Kami juga menggandeng Dinas Perkebunan Provinsi dalam pengadaan alat, karena anggaran kabupaten seringkali terbatas,” tambahnya.
Rudiyanto menilai, keberhasilan menjaga kebun rakyat dan konservasi di Kukar bergantung pada sinergi semua pihak. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha, sektor perkebunan di Kukar diharapkan semakin tangguh, produktif, dan ramah lingkungan. [] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan