Samboja Barat Perkuat Kesiapsiagaan Bencana Lewat Pendampingan IKN dan UGM

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kecamatan Samboja Barat menerima kunjungan dari Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka kegiatan Pendampingan Penilaian Indeks Kesiapsiagaan Desa dan Kelurahan. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketangguhan wilayah terhadap potensi bencana, sekaligus memastikan kesiapan desa dan kelurahan di sekitar kawasan IKN dalam mendukung pembangunan yang aman dan berkelanjutan.

Kegiatan pendampingan ini merupakan forum asesmen kesiapsiagaan wilayah yang dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat. Fokus utama kegiatan adalah pengukuran tingkat risiko dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana menggunakan aplikasi InaRISK Personal, sebuah sistem resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kegiatan ini melibatkan seluruh perangkat desa dan kelurahan se-Kecamatan Samboja Barat. Hadir pula tim dari Otorita IKN dan UGM sebagai fasilitator asesmen. Pemerintah Kecamatan Samboja Barat diwakili oleh Sekretaris Camat, Budiyanto, S.Sos., M.M., yang membuka kegiatan secara resmi dan menyampaikan sambutan.

Dalam sambutannya, Budiyanto menyampaikan apresiasi atas perhatian Otorita IKN dan UGM terhadap peningkatan kapasitas kesiapsiagaan di Samboja Barat. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana, terutama mengingat posisi geografis Samboja Barat yang berbatasan langsung dengan kawasan pembangunan IKN.

Kegiatan berlangsung pada Kamis, (16/10/2025), bertempat di Kecamatan Samboja Barat, Kutai Kartanegara. Gedung pertemuan menjadi lokasi utama pelaksanaan asesmen dan diskusi lintas sektor.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah penyangga IKN. Dengan potensi risiko bencana yang beragam, seperti banjir, kebakaran hutan, dan gempa bumi, Samboja Barat perlu memiliki sistem deteksi dan respons yang tangguh. Pendampingan ini menjadi bagian dari upaya membangun desa dan kelurahan yang adaptif terhadap perubahan dan siap mendukung pembangunan nasional.

Tim Otorita IKN dan UGM memandu peserta dalam menggunakan aplikasi InaRISK Personal. Melalui aplikasi ini, peserta melakukan pengisian data secara mandiri, yang kemudian dianalisis untuk menyusun indeks kesiapsiagaan wilayah. Sesi simulasi dan diskusi menjadi momen penting dalam menggali pengalaman lapangan, mengidentifikasi tantangan, dan merumuskan solusi kolaboratif.

Antusiasme peserta terlihat dalam setiap sesi, mulai dari kepala desa, lurah, hingga unsur masyarakat yang aktif di bidang kebencanaan. Diskusi lintas sektor menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat koordinasi, memperluas edukasi, dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Melalui kegiatan ini, Samboja Barat menegaskan komitmennya untuk menjadi wilayah yang tangguh bencana dan siap mendukung pembangunan IKN secara aman dan berkelanjutan. “Kami akan terus memperkuat kesiapsiagaan wilayah dan menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas,” tutup Budiyanto. [] ADVERTORIAL

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com