KUTAI KARTANEGARA – Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Disbun Kukar) melakukan kunjungan lapangan ke Lahan Kopi Hitam Muara Kaman (Kohiman) seluas 13 hektare di Desa Cipari Makmur, Kecamatan Muara Kaman, Kamis (07/08/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pendampingan berkelanjutan Disbun Kukar terhadap pengembangan kopi robusta yang telah dibudidayakan sejak 2019.
Kegiatan tersebut bertujuan memastikan perkembangan tanaman kopi di lapangan sekaligus membuka ruang diskusi dengan Ketua Kelompok Tani Kohiman, Sutaman, untuk membahas kondisi tanaman dan kesiapan sarana produksi kopi masyarakat. Plt Kepala Disbun Kukar, Muhammad Taufik, didampingi Kepala Bidang Pengendalian, Rudiyanto Hamli, meninjau pertumbuhan bibit kopi yang kini memasuki usia enam tahun. Tanaman yang dibudidayakan di bawah naungan perkebunan sawit tersebut terlihat berkembang stabil dan berada dalam kondisi sehat.
“Kami menilai ini sebagai indikator positif bahwa petani telah menerapkan teknik budidaya dasar dengan baik. Perawatan yang dilakukan secara teratur terlihat dari kondisi tanaman yang sehat dan terjaga,” ucap Taufik.
Dalam dialog bersama kelompok tani, Disbun Kukar menggali informasi terkait perkembangan tanaman sejak awal penanaman. Meski belum memasuki masa produksi besar, tanaman robusta di lokasi tersebut menunjukkan adaptasi baik terhadap karakteristik tanah dan iklim setempat. Informasi mengenai minimnya serangan hama juga menjadi catatan positif.
“Ketiadaan hama dan penyakit, sebagaimana disampaikan Pak Sutaman, tentu menjadi keuntungan besar bagi petani. Kondisi ini memungkinkan tanaman berkembang lebih cepat dan kuat menghadapi perubahan musim,” tuturnya.
Selain memantau langsung kondisi tanaman, Disbun Kukar juga meninjau sarana pendukung produksi, seperti alat sangrai, mesin giling, dan fasilitas pengeringan. Sebagian besar alat masih berfungsi dengan baik, namun beberapa peralatan dianggap perlu ditingkatkan untuk mendukung kualitas dan efisiensi pascapanen. Penguatan peralatan ini dinilai penting agar kopi Kohiman dapat bersaing dengan komoditas serupa di pasar lokal maupun regional.
Ketua Kelompok Tani Kohiman, Sutaman, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Disbun Kukar. Ia menegaskan komitmen kelompok tani dalam mengembangkan kopi robusta sebagai komoditas lokal bernilai ekonomi tinggi. “Kami merasa terbantu dengan pendampingan ini. Penjelasan teknis dari Disbun sangat penting bagi kami, apalagi untuk meningkatkan kualitas dan menjaga keberlanjutan tanaman kopi Kohiman. Harapan kami, pendampingan seperti ini bisa terus berlanjut,” ungkap Sutaman.
Dengan pendampingan rutin dan penguatan sarana produksi, pengembangan kopi robusta di lahan 13 hektare tersebut diharapkan dapat menjadi komoditas unggulan Muara Kaman yang mampu memberikan nilai tambah bagi petani serta memperkuat sektor perkebunan di Kutai Kartanegara. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan