Petani Diminta Waspada, Disbun Kukar Siap Tangani OPT

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Disbun Kukar) mengimbau seluruh kelompok tani agar segera melaporkan jika komoditas perkebunan yang dikelola mengalami serangan hama maupun penyakit. Imbauan tersebut disampaikan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah kerusakan tanaman yang berpotensi menurunkan produktivitas perkebunan di wilayah Kukar.

Kepala Bidang Perlindungan Disbun Kukar, Rudiyanto Hamli, menjelaskan bahwa laporan cepat dari petani sangat penting dalam menentukan keberhasilan penanganan di lapangan. Berbagai komoditas seperti kelapa sawit, karet, kakao, dan kopi memiliki tingkat kerentanan yang berbeda terhadap hama dan penyakit, sehingga pendampingan teknis perlu dilakukan sejak dini agar dampaknya tidak meluas.

Pihaknya menegaskan bahwa Disbun Kukar siap turun langsung ke lapangan begitu menerima laporan resmi dari ketua kelompok tani atau aparat desa. Pendampingan tersebut meliputi identifikasi organisme pengganggu tanaman (OPT), pemberian rekomendasi teknis pengendalian, hingga penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang dinilai lebih efektif dan berkelanjutan.

Rudiyanto menyoroti bahwa salah satu penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas hasil panen adalah terlambatnya langkah penanganan. Oleh karena itu, ia berharap para petani segera melapor begitu menemukan gejala awal serangan, seperti perubahan warna daun, munculnya bercak, batang membusuk, kulit buah mengering, hingga kerusakan yang diakibatkan serangga.

“Kami mengimbau seluruh kelompok tani agar segera melaporkan setiap kejadian hama ataupun penyakit tanaman. Jangan menunggu sampai kerusakan meluas. Disbun Kukar siap turun ke lapangan kapan saja untuk membantu, asalkan laporan diajukan dengan jelas,” ucap Rudiyanto seusai mengunjungi Lahan Kopi di Muara Kaman, Kamis (07/08/2025).

Ia menambahkan bahwa laporan dapat disampaikan melalui ketua kelompok tani ataupun pemerintah desa agar tim teknis dapat melakukan verifikasi awal sebelum melakukan pemeriksaan lapangan.

Dalam penanganannya, Disbun Kukar tidak hanya mengandalkan penggunaan pestisida. Pendekatan pengendalian yang dianjurkan juga mencakup pengelolaan lingkungan, sanitasi kebun, pemangkasan selektif, serta penerapan teknik budidaya yang mampu menekan risiko serangan berulang. Upaya ini dinilai lebih aman dan berkelanjutan dibanding penggunaan bahan kimia secara intensif.

Selain itu, Disbun Kukar juga menyiapkan mekanisme pembinaan lanjutan bagi kelompok tani yang terdampak. Pelatihan mengenai PHT, peningkatan kemampuan monitoring lahan, serta kewaspadaan terhadap gejala serangan akan terus digencarkan sebagai bagian dari strategi jangka panjang penguatan petani.

“Kami ingin petani merasa bahwa pemerintah hadir dan siap membantu. Setiap laporan akan kami tangani dengan serius karena produktivitas perkebunan adalah bagian penting dari kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Melalui imbauan ini, Disbun Kukar berharap kelompok tani lebih proaktif melaporkan setiap permasalahan di lapangan sehingga potensi kerusakan tanaman dapat diminimalkan sejak dini. Kerja sama pemerintah dan petani dinilai krusial dalam menjaga ketahanan produksi perkebunan di seluruh wilayah Kukar. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com