KUTAI KARTANEGARA – Kelompok Tani (Poktan) Kopi Liberika Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, kembali menunjukkan kiprah dan dedikasi mereka dalam mengembangkan sektor perkebunan daerah. Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Taman Teknologi Pertanian, Desa Bangun Rejo, Tenggarong Seberang, Sabtu (04/10/2025), Poktan ini berhasil meraih predikat sebagai Poktan Perkebunan Inspiratif.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap keberhasilan kelompok yang dipimpin Rindoni dalam mengembangkan Kampung Kopi Luwak. Kawasan tersebut kini berkembang menjadi pusat pembelajaran, tempat berbagi pengalaman, sekaligus lokasi inspiratif bagi petani-petani muda di daerah sekitar Marangkayu. Keberhasilan ini tidak lepas dari semangat kolektif anggota kelompok tani yang konsisten mengembangkan kopi liberika, salah satu komoditas yang mulai naik daun di wilayah pesisir Kukar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar, Muhammad Taufik, menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan buah dari kerja keras dan inovasi yang terus dihadirkan para petani muda. “Kopi kelompok tani Kampung Kopi Luwak ini inspiratif karena mampu menarik perhatian banyak orang. Setelah dikenal di media sosial, banyak yang datang untuk belajar, mengambil bibit, bahkan menjalin kerja sama. Ini menunjukkan dampak nyata dari semangat petani muda seperti Pak Rindoni,” ucap Taufik.
Ia mengungkapkan bahwa pembinaan terhadap kelompok tani tersebut dilakukan secara intensif sejak tahun 2021. Disbun Kukar telah menyusun master plan pengembangan Kampung Kopi Luwak agar menjadi destinasi agro-wisata berbasis perkebunan yang dapat memperkuat perekonomian masyarakat setempat.
“Walaupun kebunnya sudah lama ada, pembinaan secara terstruktur baru kami lakukan sejak 2021. Tujuannya agar petani memiliki arah pengembangan yang jelas, tidak hanya dalam produksi tetapi juga dalam aspek wisata dan hilirisasi produk,” tuturnya.
Dalam proses pengembangan ini, pemerintah daerah juga menggandeng sejumlah pihak swasta untuk memperluas jaringan pemasaran kopi liberika. Kolaborasi bersama PT PHKT serta jaringan hotel Mercure dan Ibis memberikan dampak signifikan dalam promosi dan peningkatan nilai tambah produk. Kopi liberika Marangkayu kini tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mulai merambah pasar yang lebih luas.
Dampak positif keberhasilan Poktan Kopi Liberika Prangat Baru turut dirasakan oleh desa-desa sekitar, seperti Prangat Selatan dan Makarti, yang kini mulai mengembangkan tanaman serupa. Beberapa desa bahkan mengajukan permohonan resmi kepada Disbun Kukar untuk mendapatkan pembinaan langsung, dengan harapan dapat mengikuti jejak kesuksesan Rindoni dan kelompoknya.
“Dengan adanya perkembangan Kampung Kopi Luwak, desa lain juga ikut tertarik. Mereka ingin belajar dan mengembangkan kopi liberika. Ini yang kami harapkan: efek domino dari satu kampung menjadi gerakan bersama,” jelas Taufik.
Untuk memastikan keberlanjutan, Disbun Kukar terus mendorong peningkatan kualitas panen dan pascapanen melalui pelatihan, pendampingan, dan pemberian bibit unggul. Taufik berharap Poktan Kopi Liberika Prangat Baru terus menjaga konsistensi, kualitas, dan semangat inovasi.
“Harapan kami, kelompok tani ini tidak berhenti di pencapaian saat ini. Mereka harus terus belajar, memperkuat kapasitas, dan menjaga mutu produk. Kopi liberika ini sudah mulai dikenal, tinggal bagaimana menjaga kualitas dan kontinuitas produksinya,” tutupnya. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan