Koperasi Belayan Sejahtera Lolos RSPO–ISPO

KUTAI KARTANEGARA – Koperasi Belayan Sejahtera kembali menunjukkan kiprahnya sebagai salah satu koperasi perkebunan paling progresif di Kutai Kartanegara setelah resmi meraih dua sertifikasi penting, yakni RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Kedua sertifikasi tersebut menjadi pengakuan bahwa koperasi telah memenuhi standar keberlanjutan dalam pengelolaan perkebunan sawit, baik secara nasional maupun internasional.

Ketua Koperasi Belayan Sejahtera, Jamaluddin, menyebut pencapaian itu merupakan tonggak besar bagi para petani sawit swadaya. Ia menegaskan bahwa proses mendapatkan sertifikasi tidaklah mudah dan membutuhkan pemenuhan berbagai persyaratan administrasi, tata kelola kebun, hingga standar lingkungan yang ketat.

“Lolos RSPO dan ISPO adalah pencapaian besar bagi kami. Sertifikasi ini mensyaratkan banyak dokumen dan pelatihan. Pemerintah sangat membantu kami, terutama dalam penyediaan administrasi seperti surat tanda daftar budidaya dan pelatihan SPPL. Itu menjadi prasyarat penting dalam mendapatkan pengakuan sawit berkelanjutan,” ucap Jamaluddin di Tenggarong Seberang, Sabtu (04/10/2025).

Dari total 3.700 hektare lahan yang dikelola koperasi, sebanyak 1.300 hektare telah berhasil mengantongi sertifikasi RSPO, sementara hampir 600 hektare resmi tersertifikasi ISPO. Proses perluasan lahan bersertifikat masih berjalan karena koperasi tengah melakukan pendampingan lanjutan untuk memenuhi standar keberlanjutan pada blok-blok kebun lain yang saat ini dalam tahap verifikasi teknis.

Jamaluddin menegaskan bahwa sertifikasi RSPO dan ISPO tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk sawit koperasi, tetapi juga membuka akses pasar yang lebih luas. Negara-negara yang mensyaratkan standar keberlanjutan kini menjadi pasar potensial bagi hasil kebun petani swadaya di bawah naungan koperasi tersebut.

Selain itu, keberhasilan meraih kedua sertifikasi tersebut merupakan hasil dari sinergi kuat antara koperasi, petani, dan pemerintah daerah. Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar memiliki peran besar melalui pemberian pelatihan tata kelola kebun, penyusunan dokumen lingkungan, serta pendampingan teknis berkelanjutan. Program-progam tersebut dinilai sangat membantu petani dalam memahami standar yang harus dipenuhi untuk mencapai sertifikasi berkelanjutan.

“Dukungan pemerintah itu sangat-sangat maksimal. Tanpa mereka, sulit bagi petani swadaya seperti kami memenuhi seluruh persyaratan,” jelasnya.

Dengan keberhasilan ini, Koperasi Belayan Sejahtera semakin berkomitmen memperkuat praktik budidaya sawit berkelanjutan. Edukasi kepada anggota koperasi terus digencarkan, terutama terkait pengelolaan yang ramah lingkungan, efisiensi produksi, dan keterbukaan dalam tata kelola. Kesadaran petani tentang pentingnya keberlanjutan menjadi salah satu fokus utama agar standar RSPO dan ISPO tidak hanya sekadar sertifikat, tetapi menjadi budaya kerja di tingkat kebun rakyat.

Jamaluddin berharap capaian tersebut dapat menginspirasi lebih banyak petani swadaya lainnya untuk menempuh proses sertifikasi. Ia meyakini keberlanjutan adalah masa depan perkebunan sawit, terutama di tengah tuntutan pasar global yang kian ketat terkait aspek lingkungan dan sosial.

Ke depan, koperasi menargetkan seluruh lahan yang dikelola dapat memenuhi standar sertifikasi secara bertahap, sejalan dengan penguatan sistem pendampingan dan peningkatan kapasitas petani melalui kemitraan berkelanjutan bersama pemerintah daerah. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com