SAMARINDA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan ekonomi desa dengan turut berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Kompetensi Pembinaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 27 hingga 31 Oktober 2025, di Kota Samarinda, dan dihadiri oleh Ahmad Irji’i selaku Penggerak Swadaya Masyarakat DPMD Kukar.
Pelatihan KDMP merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh pemerintah pusat untuk memperkuat perekonomian desa melalui pengembangan koperasi berbasis potensi lokal. Program ini diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada Agustus 2025 dan diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Di tingkat lokal, peluncuran program ini telah dilakukan di Desa Tanah Datar, Kukar.
Kegiatan pelatihan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari DPMD Kukar, pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM, serta perwakilan dari desa-desa yang ditunjuk sebagai pilot project. Ahmad Irji’i, sebagai utusan dari DPMD Kukar, menjadi salah satu peserta aktif dalam pelatihan tersebut dan memberikan penjelasan terkait implementasi program di wilayah Kukar.
Program Koperasi Desa Merah Putih dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi desa dan memperkuat struktur kelembagaan ekonomi lokal. Dengan plafon anggaran sebesar Rp3 miliar dari pemerintah pusat, program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan usaha desa yang berbasis potensi lokal, seperti pertanian, perikanan, logistik, dan layanan publik.
Namun, hingga akhir Oktober 2025, dana tersebut belum dikucurkan karena masih dalam proses verifikasi dan evaluasi oleh Kementerian Koperasi dan UMKM. Ahmad Irji’i mengungkapkan bahwa terdapat sekitar seribu proposal yang telah diterima, 20 ribu dalam proses verifikasi, dan puluhan ribu lainnya masih dalam tahap pengusulan.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, terdapat tiga desa yang ditunjuk sebagai pilot project pelaksanaan program KDMP, yaitu Desa Batuah, Desa Tanah Datar, dan Desa Sungai Meriam di Kecamatan Anggana. Ketiga desa tersebut telah mulai mempersiapkan pembentukan kepengurusan koperasi melalui musyawarah desa, sesuai dengan instruksi pemerintah pusat.
Mekanisme penyaluran dana akan dilakukan melalui bank-bank BUMN seperti BRI, BNI, Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia. Namun sebelum dana disalurkan, koperasi desa wajib mengajukan proposal bisnis yang sesuai dengan potensi lokal masing-masing. Rencana pengembangan usaha koperasi mencakup berbagai sektor strategis seperti usaha simpan pinjam, agen LPG, pupuk, logistik desa, apotek desa, gudang cold storage, hingga layanan pos dan penyimpanan hasil pertanian.
Ahmad Irji’i menjelaskan bahwa cold storage akan disesuaikan dengan kebutuhan desa, seperti penyimpanan ikan di daerah pesisir atau sayur-mayur di wilayah pertanian. Pemerintah pusat juga telah menyiapkan lahan seluas seribu hektare untuk mendukung pembangunan infrastruktur usaha koperasi, (31/10/2025).
Irji’i menutup keterangannya dengan harapan agar koperasi yang telah terbentuk segera dapat beroperasi setelah mekanisme penyaluran dana ditetapkan. “Harapan kita, koperasi yang sudah siap bisa segera menjalankan kegiatan usahanya. Namun saat ini, kita masih menunggu kejelasan teknis penyaluran pinjamannya,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi aktif dari pemerintah daerah, program Koperasi Desa Merah Putih diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan dan inklusif di Kutai Kartanegara. [] ADVERTORIAL
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan