Hilirisasi Lada Menguat, Produk Bubuk Siap Masuk Pasar

KUTAI KARTANEGARA – Upaya memperkuat hilirisasi komoditas perkebunan terus digencarkan Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu bentuk konkretnya terlihat melalui dukungan penuh terhadap kolaborasi antara Kelompok Tani Lada Batuah dan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Kampung KB Sahang Sejahtera yang berhasil menghasilkan produk bubuk lada siap pasarkan. Kolaborasi ini dinilai menjadi langkah strategis dalam meningkatkan nilai tambah komoditas di tingkat petani.

Kepala Bidang Usaha dan Penyuluhan Disbun Kukar, Samsiar, menyampaikan bahwa sinergi tersebut sejalan dengan arah kebijakan Disbun Kukar yang menempatkan pengembangan produk turunan sebagai prioritas pembangunan subsektor perkebunan. Menurutnya, keberhasilan pembangunan perkebunan tidak hanya diukur dari volume produksi komoditas mentah, tetapi juga dari kemampuan masyarakat mengolah hasil kebunnya menjadi produk bernilai ekonomi lebih tinggi.

“Disbun Kukar sangat mendukung upaya kolaborasi ini. Pengolahan lada menjadi bubuk bukan hanya peningkatan nilai tambah, tetapi juga bagian dari strategi besar kami untuk mendorong tumbuhnya berbagai produk turunan perkebunan di Kukar,” ucap Samsiar di Tenggarong, Senin (01/09/2025).

Ia menjelaskan bahwa hilirisasi menjadi langkah penting untuk memastikan kesejahteraan petani dapat meningkat secara signifikan. Selama ini, petani sering kali terjebak pada fluktuasi harga komoditas mentah yang sangat dipengaruhi pasar global. Dengan adanya produk turunan, seperti bubuk lada, petani memiliki pilihan usaha yang lebih stabil, berkelanjutan, dan memiliki daya saing tinggi.

Selain peningkatan nilai tambah, kehadiran UPPKA dalam proses pengolahan dinilai memberikan dampak positif bagi pemberdayaan perempuan desa. Menurut Samsiar, keterlibatan perempuan merupakan kekuatan besar yang bisa mendorong tumbuhnya usaha rumahan berbasis olahan perkebunan, sehingga ekonomi keluarga dapat meningkat dari sektor yang sama.

“Kami ingin kelompok masyarakat tidak berhenti pada satu inovasi saja. Bubuk lada ini adalah awal, dan kami berharap muncul produk-produk turunan lain dari berbagai komoditas perkebunan. Ini penting untuk memperkuat daya saing daerah dan membangun ekonomi berbasis pengolahan,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Disbun Kukar akan terus memberikan pendampingan agar kelompok tani dan UPPKA mampu menjaga kualitas produk. Pendampingan tersebut meliputi aspek produksi, pengemasan, pemasaran, serta cara menjaga konsistensi mutu agar produk dapat diterima pasar secara lebih luas.

“Harapan kami, produk bubuk lada ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk ikut mengembangkan produk turunan perkebunan. Semakin banyak produk turunan yang dihasilkan, semakin besar pula kontribusi sektor perkebunan terhadap ekonomi lokal,” tambahnya.

Disbun Kukar mendorong perubahan paradigma petani dari sekadar menjual bahan mentah menuju pengembangan produk olahan. Upaya hilirisasi tersebut tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi desa. Sinergi antara Petani Lada dan UPPKA Kampung KB Sahang Sejahtera menjadi bukti bahwa kolaborasi masyarakat dapat menghasilkan produk unggulan yang mampu memperkuat sektor perkebunan berkelanjutan di Kukar. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com