BUMDes Muara Siran “Air Bersih dan Simpan Pinjam Dorong Kemandirian Warga”

KUTAI KARTANEGARA – Sebuah kisah inspiratif datang dari Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan akses ekonomi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Muara Siran berhasil menjadi motor penggerak utama dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui pengelolaan dua unit usaha vital air bersih dan simpan pinjam. BUMDes ini tak hanya mencetak keuntungan, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata bagi warga desa.

BUMDes Muara Siran telah menunjukkan perkembangan pesat dalam dua sektor utama: pengelolaan air bersih dan layanan simpan pinjam. Kedua unit usaha ini dirancang untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat, yakni akses air bersih yang layak dan modal usaha yang terjangkau. Transformasi ini mengubah wajah desa, dari ketergantungan pada bantuan luar menjadi desa yang mandiri secara ekonomi.

Kepala Desa Muara Siran, Ishan Mashor, menjadi tokoh sentral dalam mendorong kemajuan BUMDes. Ia bersama tim pengelola BUMDes dan dukungan dari Pemerintah Desa serta masyarakat setempat, berhasil membangun sistem usaha yang sehat dan berkelanjutan. Di tingkat kabupaten, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, turut memberikan dukungan kebijakan melalui regulasi yang mendorong kemitraan strategis antara BUMDes dan perusahaan sekitar.

Perkembangan ini berlangsung secara bertahap sejak awal pendirian BUMDes, namun lonjakan signifikan terjadi dalam dua tahun terakhir. Lokasinya berada di Desa Muara Siran, sebuah desa yang terletak di wilayah perairan Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kebutuhan akan air bersih dan akses modal usaha menjadi dua tantangan utama yang dihadapi masyarakat Muara Siran. Pemerintah Desa melihat peluang untuk menjawab tantangan tersebut melalui pembentukan BUMDes. Dengan pengelolaan yang profesional dan dukungan masyarakat, BUMDes mampu menjawab kebutuhan tersebut sekaligus menciptakan sumber pendapatan desa.

Unit usaha air bersih awalnya hanya melayani 78 pelanggan. Namun, berkat pengelolaan yang optimal dan kebutuhan masyarakat yang tinggi, jumlah pelanggan kini melonjak menjadi lebih dari 300. Air bersih bersumber dari sungai yang diolah melalui Instalasi Water Treatment Plant (WTP) sebelum disalurkan ke rumah-rumah warga. Lonjakan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan BUMDes.

Unit simpan pinjam BUMDes Muara Siran beroperasi dengan sistem pinjaman bergulir. Sistem ini dirancang untuk memudahkan masyarakat memperoleh modal usaha tanpa harus terjerat bunga tinggi. Contohnya, pinjaman Rp10 juta dengan angsuran Rp1 juta per bulan selama setahun menghasilkan keuntungan Rp2 juta bagi BUMDes model yang sehat dan berkelanjutan.

Pemerintah Desa juga memberikan suntikan modal tambahan untuk memperkuat operasional. Dengan dukungan ini, masing-masing unit usaha diperkirakan mampu menghasilkan pendapatan Rp2–3 juta per bulan. Target jangka pendeknya adalah memperkuat struktur keuangan BUMDes agar mampu berinovasi lebih jauh.

Ishan Mashor menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi, khususnya akses jalan antar desa. Ia berharap dengan perbaikan jalan dan pengadaan sarana transportasi seperti perahu dan kendaraan darat, kegiatan ekonomi desa dapat berkembang lebih pesat, (05/11/2025).

Dari DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menerbitkan peraturan bupati yang mendorong kemitraan antara BUMDes dan perusahaan sekitar. Ini membuka peluang kerja sama strategis seperti yang telah dilakukan oleh BUMDes Sungai Payang. [] ADVERTORIAL

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com