KUTAI KARTANEGARA – Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memfasilitasi rapat bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kutai Kartanegara sebagai bagian dari rangkaian persiapan pelaksanaan Rembug KTNA Nasional 2025. Kegiatan berskala nasional tersebut dijadwalkan berlangsung di Kukar pada 19–22 September 2025 dan akan menjadi forum penting bagi para petani, penyuluh, dan pelaku usaha perkebunan dari seluruh Indonesia.
Sebagai tuan rumah, Kutai Kartanegara berupaya memaksimalkan momentum ini dengan menampilkan beragam produk olahan perkebunan unggulan kepada lebih dari 2.500 peserta. Produk-produk tersebut terdiri atas cokelat, minyak kelapa murni, kopi, dan lada yang merupakan komoditas strategis daerah dan kini telah dikembangkan melalui proses hilirisasi oleh kelompok tani setempat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disbun Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa penyelenggaraan ajang nasional tersebut merupakan peluang besar bagi Kukar untuk menunjukkan kemampuan petani lokal dalam mengolah komoditas perkebunan menjadi produk bernilai tinggi. Ia menegaskan bahwa perkembangan sektor hilirisasi di Kukar telah berjalan signifikan dan mulai menghasilkan produk yang memiliki daya saing di pasar yang lebih luas.
Menurut Taufik, keberhasilan kelompok tani menghasilkan produk olahan tidak hanya menggambarkan kreativitas, tetapi juga menunjukkan kemajuan sektor perkebunan daerah. “Dengan kehadiran ribuan peserta, ini adalah panggung terbaik bagi Kukar untuk menunjukkan bahwa petani kita sudah mampu menghasilkan produk olahan berkualitas, bukan sekadar komoditas mentah,” ucap Taufik di Ruang Rapat Sawit Kantor Disbun Kukar, Tenggarong, Senin (01/09/2025).
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk memperkenalkan potensi hilirisasi daerah kepada peserta nasional. “Kita ingin memastikan setiap peserta yang datang dapat melihat langsung potensi hilirisasi yang sedang berkembang di Kukar,” tegasnya.
Disbun Kukar memastikan bahwa produk-produk yang akan dipamerkan telah melalui proses kurasi untuk memastikan kualitas dan kemampuan representatifnya sebagai wajah baru sektor perkebunan daerah. Olahan cokelat dari kakao lokal, minyak kelapa murni (VCO), kopi sangrai khas Kukar, serta lada bubuk dan lada hitam fermentasi menjadi contoh produk yang siap ditampilkan sebagai bukti kemajuan hilirisasi di tingkat petani.
Berbagai produk tersebut tidak hanya mencerminkan inovasi kelompok tani, tetapi juga menunjukkan kesiapan Kukar untuk masuk ke pasar yang lebih luas. Melalui peningkatan mutu, pengemasan, dan inovasi, Kukar menargetkan agar produk-produk tersebut dapat bersaing secara lebih profesional di tingkat nasional.
Rapat yang digelar bersama KTNA ini juga membahas sejumlah persiapan teknis, seperti konsep tampilan booth, kebutuhan sarana promosi, mekanisme komunikasi dengan peserta dari daerah lain, serta strategi penyampaian informasi mengenai proses hilirisasi produk.
Dengan jumlah peserta yang besar dan status Kukar sebagai tuan rumah, momentum ini diharapkan dapat menjadi titik awal perluasan jejaring pemasaran produk lokal. Disbun Kukar menargetkan kegiatan ini akan membuka peluang kerja sama antardaerah, meningkatkan daya tawar produk perkebunan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kelompok tani.
“Semoga melalui kegiatan ini bisa membuka jalan bagi produk olahan kita untuk semakin dikenal dan diterima di pasar yang lebih luas,” tutup Taufik. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan