Pemkab Kukar Perkuat Pemerataan Da’i dan Tahfidz

KUTAI KARTANEGARA – Upaya pemerataan sumber daya manusia (SDM) tenaga keagamaan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus diperkuat oleh pemerintah daerah. Hingga tahun ini, tercatat sebanyak 250 da’i dan tahfidz telah ditempatkan di 193 desa, 44 kelurahan, dan 20 kecamatan. Penempatan tersebut menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Pemkab Kukar dalam memastikan seluruh wilayah memiliki akses pembinaan keagamaan yang memadai.

Pemerintah Kabupaten Kukar memastikan dua program utama yang menopang pencapaian tersebut yakni Da’i Masuk Desa dan Satu Desa Satu Tahfidz akan tetap dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang. Keputusan itu disampaikan oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Kukar, Dendy Irwan Fahriza. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan program bukan sekadar agenda rutin, tetapi merupakan bentuk konsistensi Pemkab Kukar melalui visi Kukar Idaman Terbaik untuk memperkuat pembinaan umat serta pemerataan tenaga pengajar agama di seluruh wilayah.

“Program Da’i Masuk Desa dan Satu Desa Satu Tahfidz insyaallah akan tetap berlanjut. Kami sedang menyiapkan pola rekrutmennya dan mudah-mudahan seleksi bisa mulai berjalan pada November ini,” ucapnya di Tenggarong, Jumat (14/11/2025).

Dendy menjelaskan bahwa meski kedua program tersebut telah berjalan hingga lima angkatan, hasil evaluasi menunjukkan masih terdapat wilayah yang belum tersentuh tenaga keagamaan. Karena itu, pemetaan ulang kini menjadi prioritas untuk memastikan tidak ada desa ataupun kelurahan yang kekurangan pembina keagamaan. “Kami ingin memastikan tidak ada lagi desa atau kelurahan yang tidak memiliki tenaga pembina keagamaan. Pemetaan ini sangat penting untuk pemerataan yang lebih adil,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, Pemkab Kukar akan mengumpulkan seluruh camat dan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) untuk membahas strategi baru pemerataan tenaga keagamaan. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah akan menampilkan data lengkap wilayah yang belum mendapatkan perwakilan da’i maupun tahfidz sejak angkatan pertama hingga kelima. “Pada pertemuan nanti, kami akan memaparkan data desa dan kelurahan yang belum memiliki perwakilan da’i dan tahfidz. Dengan begitu, arah penugasan tahun depan bisa lebih tepat sasaran,” tegas Dendy.

Selain memperkuat dakwah dan pembelajaran Al-Qur’an, program ini juga diarahkan menjadi sarana pembinaan karakter masyarakat. Para da’i dan tahfidz yang ditempatkan turut diberi peran lebih luas, termasuk menjadi tenaga pendidik di sekolah maupun lembaga pendidikan keagamaan di daerah tugas mereka. Kontribusi mereka dinilai semakin nyata dalam berbagai kegiatan pemerintah daerah.

“Setiap kegiatan safari subuh kepala daerah di Kecamatan ataupun Kelurahan/Desa, para imam dan petugasnya berasal dari program Da’i dan Tahfidz ini,” tuturnya.

Dengan berlanjutnya kedua program ini, Pemkab Kukar berharap pemerataan tenaga keagamaan semakin optimal serta mampu memperkuat pondasi religius masyarakat di seluruh wilayah. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com