Hujan Deras, Banjir Rendam Dua Desa di Tanah Laut

TANAH LAUT – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Tanah Laut sejak akhir pekan lalu kembali memicu banjir di kawasan perbatasan Kecamatan Batibati dan Tambangulang. Sejumlah desa terdampak, dengan genangan air mulai memasuki rumah warga hingga menutup akses jalan lingkungan.

Pantauan Rabu (31/12/2025) menunjukkan, Desa Benuaraya di Kecamatan Batibati serta Desa Gunungraja, RT 6, Kecamatan Tambangulang menjadi wilayah yang paling terdampak. Permukiman warga di dua desa tersebut berada dalam satu hamparan lebak dalam, sehingga mudah tergenang saat debit air sungai meningkat.

Ketinggian air di dalam rumah warga bervariasi. Di sejumlah titik, genangan mencapai mata kaki, sementara di lokasi lain sudah setinggi lutut orang dewasa. Meski demikian, kondisi banjir kali ini belum separah kejadian besar sebelumnya.

Akses jalan di lingkungan Benuaraya, tepatnya di sekitar Langgar Darul Aman di Jalan Pelabuhan, masih dapat dilalui kendaraan roda dua. Padahal, saat banjir besar, jalur tersebut biasanya terendam total hingga tak bisa dilewati.

Permukiman warga di seberang Jalan A Yani, tepatnya di Jalan Masjid Ihyauddin RT 15 Dusun 2, juga mengalami kondisi serupa. Sejumlah rumah terendam air, sementara rumah lainnya masih aman dengan genangan terbatas di halaman. “Air mulai naik sejak akhir pekan lalu dan belum sepenuhnya surut sampai sekarang,” ujar Abdurrahman, warga RT 15 Benuaraya.

Ia menyebutkan, lantai utama rumahnya masih aman. Namun bagian dapur terendam sekitar 20 sentimeter karena posisinya lebih rendah dari bangunan utama. Teras rumah pun tak luput dari genangan.

Akibat kondisi tersebut, Abdurrahman terpaksa memindahkan kendaraannya ke halaman rumah tetangga yang lebih tinggi agar terhindar dari rendaman air.

Sementara itu, Kepala Desa Gunungraja, Samsiar, menyampaikan bahwa kondisi di RT 6 tak jauh berbeda dengan Desa Benuaraya. Beberapa rumah warga turut terendam, meski sebagian lainnya masih relatif aman.

“Warga di sini sudah terbiasa menghadapi banjir musiman, tetapi tetap saja aktivitas sehari-hari terganggu. Kami berharap air segera surut agar kehidupan kembali normal,” ujarnya.

Hingga kini, warga masih bertahan di rumah masing-masing sambil memantau perkembangan debit air sungai. Pemerintah desa terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan apabila hujan kembali turun dengan intensitas tinggi. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com