PARLEMENTARIA KOTA SAMARINDA – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menerima Kunjungan Kerja DPRD Kabupaten Paser terkait inovasi Pemerintah Kota Samarinda dalam optimalisasi dan percepatan di bidang perekonomian. Pertemuannya digelar di ruang rapat gabungan lantai 1 DPRD Kota Samarinda, jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Rabu (04/01/2023).
Ditemui awak media di akhir rapat, anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Fahruddin mengatakan, pihaknya menawarkan program yang dicanangkan Walikota Samarinda yakni program Kredit Berusaha, Beruntung dan Berkah (Bertuah) dengan tujuan melawan rentenir yang memberikan pinjaman 20 juta masing-masing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kredit Bertuah bagi UMKM tersebut bunganya kecil. “Itu merupakan upaya inovasi pemerintah supaya ekonomi masyarakat bangkit,” ujar Fahruddin.
“Mereka (anggota DPRD Paser, red) mempertanyakan bagaimana perekonomian di Samarinda supaya bisa diikuti Paser. Kita berikan contoh, bagaimana Pemerintah Kota menyimpan uang di Bank Kaltimtara, kemudian bank Kaltimtara menyalurkan ke masyarakat untuk satu UMKM 20 juta kemudian pembayarannya pun ada kesepakatan, karena uang yang dikembalikan dipakai lagi untuk masyarakat atau UMKM yang lain,” terang pria kelahiran Samboja, 04 Maret 1972 ini.
Menurut politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar), support pemerintah untuk permodalan usaha UMKM melalui kredit lunak merupakan suatu hal yang luar biasa dibandingkan dengan relaksasi pajak. “Mereka hanya tertarik tentang hal itu karena Bank Kaltimtara ada di seluruh Kaltim, jadi bagaimana Bank Kaltimtara itu bisa menggerakkan masyarakat selain program Kredit Usaha Rakyat 5 persen dan kemudian program ini,” kata Fahruddin.
Anggota Badan Musyawarah DPRD Samarinda ini juga menjelaskan bahwa dalam proses penyaluran Kredit Bertuah, didahului dengan akad kredit dan pertemuan. “Jadi telah diteliti ada kemampuan, dan ada perjanjian jadi aman, dan diharapkan uang itu kembali nanti dipakai lagi untuk UMKM yang lain, jangan sampai ada kasus kredit macet sehingga disita segala macam, itu yang tidak kita harapkan,” tutur Fahruddin. []
Reporter: Guntur Riyadi | Editor: Hadi Purnomo