PARLEMENTARIA KOTA SAMARINDA – Keberhasilan pendidikan formal di sekolah bukan saja juga dipengaruhi dengan adanya kelengkapan fasilitas penunjang yang disediakan, seperti sarana dan prasarana perpustakaan hingga masalah keberadaan dan berfungsinya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) serta pagar atau batas sekolah.
Hal tersebut diungkapkan Damayanti, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), baru-baru ini (04/01/2023), saat dimintai konfirmasinya oleh awak media berkaitan dengan perhatian Pemerintah Kota (Pemkot), terutama Dinas Pendidikan (Disdik) terhadap fasilitas penunjang sekolah yang menjadi tanggung jawab Pemkot.
Untuk masalah perpustakaan misalnya, Disdik juga harus tetap memperhatikan eksistensi perpustakaan serta kelengkapan dan kualitas pustaka yang tersedia di perpustakaan sekolah. Meskipun saat ini teknologi semakin canggih, sumber bacaan banyak ditemukan di dunia maya, namun keberadaan buku bacaan di sekolah juga masih sangat penting.
“Walaupun zaman sudah canggih bukan berarti harus melupakan buku. Lagi pula kalau tidak ada perpustakaan, anak didik mau belajar di mana,” ujar politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang duduk di kursi DPRD Samarinda dari daerah pemilihan (dapil) Samarinda Ulu.
Ia menilai, rujukan bagi siswa di sekolah masih lebih baik menggunakan buku yang kualitasnya jauh lebih terjamin ketimbang dengan artikel-artikel yang beredar di dunia maya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas perpustakaan harus tetap menjadi perhatian Disdik Kota Samarinda.
Selain fasilitas perpustakaan, mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) penyandang gelar sarjana pendidikan dari Universitas Mulawarman (Unmul) ini juga mengingatkan pentingnya fasilitas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan pagar sekolah. Kedua fasilitas ini perlu mendapatkan perhatian karena erat kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan peserta didik.
“Pembatas sekolah dapat memastikan anak didik terus terjaga dan ketika masuk pagar sekolah maka tanggung jawab diambil pihak guru,” ungkap istri Syafruddin, anggota DPRD Kaltim yang saat Pemilihan Umum tahun 2019 silam meraih 3773 suara dari dapilnya.
Disarankan mantan reporter kampus ini, apabila sumber anggaran Pemkot terbatas, maka sumber lain seperti melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan atau yang sering disebut corporate social responsibility (CSR) dapat dijadikan sasaran untuk memperoleh dukungan anggaran.
“Masih banyak data perusahaan yang dipegang DPRD Samarinda dan wajib memberikan bantuan,” ujar ketua fraksi gabungan, partai berlambang bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang dan partai berlambang Ka’bah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Di samping fasilitas penunjang, berupa sarana dan prasarana, Disdik tentu juga harus terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sekolah, baik pengajar maupun staf tata usaha di sekolah. “Bukan hanya berbicara sarana prasarana saja, tapi SDM juga yang dapat menunjang kualitas anak didik,” tuturnya. []
Penulis: Fajar Hidayat | Penyunting: Hadi Purnomo