PARLEMENTARIA KALTIM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) turut mengawal pengembangan wisata daerah. Hal tersebut disampaikan Agus Aras, anggota Komisi III DPRD Kaltim saat menjadi narasumber di hari pertama acara Workshop Kriya dan Wasta yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim di Hotel Tiara Surya, Kota Bontang, Senin (20/02/2023).
Dalam kesempatan itu, wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur dan Berau ini menegaskan pentingnya pengembangan sektor pariwisata di Kaltim. Sektor pariwisata ini, menurut Agus Aras, akan mampu mendorong sektor lainnya, seperti sektor ekonomi, sehingga lebih meningkat. Untuk itu, Agus Aras menegaskan pula bahwa DPRD Kaltim juga berperan dalam mengawal pengembangan sektor pariwisata di Kaltim.
Dukungan yang diberikan DPRD Kaltim itu, lanjut politisi dari Partai Demokrat ini, adalah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yakni di bidang dukungan penganggaran (budgeting) program di sektor pariwisata, serta dukungan dalam bentuk regulasi daerah dalam rangka memberikan payung hukum pengembangan pariwisata lokal. “Tugas DPRD adalah membentuk Peraturan Daerah, termasuk pariwisata, fungsi budgeting atau penganggaran. Terakhir melakukan pengawasan realisasinya,” terang Agus Aras.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ahmad Herwansyah mengatakan, ciri khas kearifan lokal Bontang yang diangkat seperti motif pesisir di Kaltim. Ia beraharap tahun 2024 mendatang setelah IKN resmi berlokasi di Bumi Etam, perkembangan fashion juga terjadi di Kaltim. “Sehingga kreativitas perlu terus dikembangkan,” ujar Ahmad Herwansyah dalam sambutannya.
Ahmad Herwansyah menambahkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan ekonomi kreatif Kriya dan Wasta adalah kegiatan workshop dan praktik lapangan. “Kami berkomitmen, tentu dengan IKN tidak boleh berdiam diri. Tapi harus memanfaatkan peluang dengan persiapan SDM. Pun dalam hal penganggaran, infrastruktur pariwisata perlu dibenahi, sehingga ekonomi masyarakat bisa terangkat dengan kreativitas,” papar Herwansyah, sapaannya.
Selain Agus Aras, hadir sebagai narasumber praktisi Wastra Kaltim Imam Pranawa, praktisi Wastra Bontang Wiji Rahayu, dan Praktisi Kriya Bontang Akhmad Rujono. Kegiatan workshop ini digelar selama dua hari hingga Selasa (21/02/2023) dan diikuti 20 peserta dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Usaha Mikro Kecil Kreatif se-Kota Bontang. Kegiatan tersebut juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota dan Dinas Pariwisata Kota Bontang. []
Penulis: Nursiah | Penyunting: Hadi Purnomo